- Advertisement -

Jaminan Kesehatan Selama Pemilu, 80 Puskesmas Kota Bandung Siaga 24 Jam

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Siaga saat pemungutan suara Pemilu 2024, sebanyak 80 puskesmas di Kota Bandung akan beroperasi selama 24 jam pada tanggal 14-15 Februari 2024.

Langkah ini diambil oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan para petugas dan panitia Pemilu.

“Ini sebagai dukungan kesehatan bagi personel KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dan panitia lainnya di wilayah Kota Bandung,” beber Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, dilansir dari detik jabar pada Minggu (11/2/2024).

Bambang menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan tersebut tidak hanya tersedia untuk petugas KPPS, tetapi juga untuk TPS, PPK, dan Linmas.

“Adapun pelayanannya meliputi pemeriksaan tekanan darah untuk personel KPPS oleh kader Posyandu. Bantuan suplemen vitamin kepada petugas,” ungkapnya.

Bambang juga menyerukan kepada semua kepala puskesmas untuk tetap hadir selama 24 jam dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

“Ini upaya kita dalam mewujudkan Pemilu dalam kondisi aman, damai dan kondusif,” ucap Bambang.

Anhar Hadian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, menyatakan bahwa selama dua hari tersebut, setiap puskesmas akan memiliki posko kesehatan. Langkah ini diambil oleh Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI.

“Bukan membuka pelayanan umum, tetapi posko terkait pelayanan kesehatan bagi petugas yang terlibat dalam Pemilu,” tanggapnya .

Ia menyatakan bahwa banyak individu yang terlibat dalam proses pemilu, sehingga tidak hanya petugas KPPS yang berhak mendapatkan layanan kesehatan.

“Selain KPPS juga untuk Linmas, Panwaslu, Babinsa, Bhabinkamtibmas, intinya semua petugas terlibat dalam Pemilu,” jawabnya.

Anhar menjelaskan bahwa di Kota Bandung terdapat 80 Unit Pelayanan Terpadu (UPT) yang siap untuk memberikan layanan kesehatan yang baik dan siaga.

“Ada 80 UPT Puskesmas dikerahkan, untuk jumlah personel sekitar 1.500 petugas. Mulai dari petugas puskesmas hingga relawan yang berasal dari organisasi kesehatan dan sekolah kesehatan lainnya,” jelas Anhar.

Selain siaga di posko, menurut Anhar, petugasnya juga akan turun langsung ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencegah agar tidak ada petugas yang sakit atau kelelahan.

“Kami akan keliling di waktu tertentu, mencegah kondisi yang tampak lelah atau lemas. Kami akan datang dan periksa, mulai mengukur tensi darah dan suhu tubuh. Sehingga nanti ketika terdapat yang sakit atau lelah, dianjurkan untuk istirahat, ” tutup Anhar.***