- Advertisement -

Jelang Ramadhan, PKL di Kawasan Masjid Al-Jabbar Akan Punya Tempat Khusus

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com — Agar para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Masjid  Raya Al Jabbar tetap bisa berjualan dengan tertib dan rapi, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan, akan menata kawasan tersebut.

Saat ini, Pemprov Jabar sedang mempersiapkan lahan khusus sekitar 1 hektare yang ada di seberang masjid untuk ditempati PKL berjualan.

“Sekitar satu hektare di seberang masjid itu akan jadi solusi. PKL akan ditampung di sana dengan suasana yang lebih tertib,” ujar Kang Emil, sapaan akrabnya, Kamis (2/3).

Ia mengatakan, PKL tidak dilarang berjualan di sekitar Al Jabbar, namun harus ada penataan.

Selain akan ditempatkan khusus, perlu juga aturan main bahwa PKL yang bisa berjualan di Al Jabbar diprioritaskan yang berasal dari warga lokal.   

Sebelumnya, diketahui banyak PKL yang bukan berasal dari wilayah sekitar sehingga kedisiplinan menjadi tidak terkendali.

“PKL itu boleh tapi yang diprioritaskan adalah warga lokal. Kemarin terdeteksi banyak PKL bukan warga setempat. Karena ramai jadi kedisiplinan tidak terkendali,” tutur Kang Emil.

Masjid Al Jabbar ditutup sejak 27 Februari dan akan dibuka kembali 14 Maret 2023. Selain untuk persiapan Ramadan, Al Jabbar ditutup karena harus ada penyempurnaan teknis pada beberapa bagian masjid oleh kontraktor.

“Al Jabbar tutup dulu dua minggu karena ada beberapa hal yang perlu disempurnakan. Ada penyempurnaan teknis, sedang disempurnakan oleh kontraktor,” beber Kang Emil.

Dirinya antusias karena Al Jabbar setelah nanti dibuka akan lebih bersih, tertata, dan aktivitasnya lebih tertib.

“Insyaallah Ramadan (Masjid Al Jabbar) lebih kinclong, lebih  tertata dan tertib. Parkir liarnya juga sudah ditata dengan sistem yang lebih baik,” sebut Gubernur.

Ia pun memprediksi, saat Ramadan Al Jabbar akan dipenuhi warga untuk beribadah. Selain itu masjid kebanggaan warga Jabar akan menjadi lokasi favorit baru untuk ngabuburit.

“Sebelum Ramadan saja seramai itu apalagi nanti ngabuburit pasti dikejar oleh semua orang untuk buka puasa bersama. Jadi tidak apa-apa asal tertib, daripada sepi tidak ada kegiatan,” tutupnya.***