BANDUNG, infobdg.com – Surat-menyurat memang sudah jarang digunakan setelah teknologi sangat memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Sejarah surat-menyurat di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, dan Tarumanegara. Lalu, kedatangan Belanda di Indonesia juga turut memengaruhi perkembangan surat-menyurat di Indonesia dengan mendirikan kantor pos resmi pertama di Jakarta pada 26 Agustus 1746.
Kantor Pos Besar Bandung dibangun sekitar 1928 sampai 1931. Bangunan yang berada di Grote Postweg (Jl. Asia Afrika) ini masih berdiri kokoh sampai saat ini. Pada awalnya tempat ini hanya pemberhentian kereta kuda pembawa surat, lalu dibangun kantor pos berukuran kecil pada tahun 1863 sebelum akhirnya direnovasi besar-besaran pada tahun 1928.
Kantor Pos Besar Bandung diarsiteki oleh arstitek asal Belanda J. Van Gendt. Dari tahun 1928 hingga kini bangunan Kantor Pos Besar Bandung tidak pernah berubah. Jika diperhatikan bangunan Kantor Pos Besar Bandung berbeda dari bangunan bersejarah di Bandung lainnya. Gaya bangunan Kantor Pos Besar Bandung tampak lebih sederhana tanpa detail rumit seperti kebanyakan bangunan art deco lainnya.
Pada medio 1946, saat Bandung Lautan Api terjadi, bangunan ini sempat hendak ikut dibumihanguskan karena tidak ingin diduduki oleh NICA (Netherland Indies Civil Administration). Tapi pegawai Kantor Pos yang hendak membumihanguskan tidak berhasil membakarnya. “Setiap kali bensin diguyurkan dan disulut api, marmer-na kalahka beuki herang,” kata Pak Goer.
Kantor Pos Besar Bandung merupakan bangunan yang kokoh. Dengan loket yang dipasangi besi dan kawat, dengan dinding beton dan langit-langit yang tinggi, membuat bangunan ini sangat sulit di runtuhkan.
Sumber : Wikipedia.com | 200 Ikon Bandung Pikiran Rakyat | rinaldimunir.files.wordpress.com | gambarlukis.wordpress.com | wikimapia.org