- Advertisement -

Kasus Covid-19 Terus Naik Meski PPKM Darurat, Ini Usulan DPR

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Kasus Covid-19 di Indonesian semakin mengkhawatirkan. Bahkan kini, pasien Covid-19 yang meninggal dunia di daerah pemberlakuan PPKM Darurat, yakni Jawa dan Bali, dipatikan semakin bertambah.

Ilustrasi

Lonjakan sebaran virus di kota-kota besar pun tak terhindarkan, terutama di wilayah Bodebek dan Bandung Raya yang tetap menjadi daerah penyumbang lonjakan Covid-19 selain DKI Jakarta.

“Karena angka kasus positif Covid-19 DKI Jakarta tertinggi, maka Ibu kota negara ini perlu perhatian khusus. Perlu diawasi dengan ketat pelaksanaan PPKM Darurat, sumber melonjaknya kasus positif ada di mana? Khusus Jakarta, Bogor, Tangeran/Tangsel, Depok, Bekasi, jika perlu dibentuk tim khusus (ad hoc) untuk menangani penyebaran Covid-19,” ujar Anggota Komisi 1 DPR RI, Muhammad Farhan dalam keterangan persnya, Jumat (16/7).

Farhan menilai, lonjakan kasus terus terjadi meski PPKM Darurat diberlakukan harus dievaluasi secara akurat.

“Klaster keluarga tampaknya menjadi penyumbang terbesar peningkatan kasus positif COVID-19 di Indonesia, saatnya pemerintah pusat membedah secara objektif wilayah per wilayah yang kasus di daerahnya masih terus meningkat,” terang dia.

Menurutnya, klaster keluarga yang mendominasi lonjakan jadi atensi bagi Pemprov setempat menyediakan tempat isolasi yang ramah terutama bagi anak-anak. Ditengarai klaster keluarga di daerah tersebut, menjadi persoalan tersendiri dalam peningkatan penyebaran Covid-19.

“Jika memang faktanya seperti ini, maka Pemprov DKI Jakarta, Jabar, dan Banten wajib menyediakan tempat isoman dengan memanfaatkan bangunan yang tidak terpakai,” katanya.

Farhan pun memastikan, zona yang dinaungi PPKM tengah dalam kondisi krisis baik SDM maupun ekonomi. Pemerintah, lanjut Farhan, perlu lebih gencar menjelaskan duduk soal semakin tingginya penambahan tersebut agar tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.

“Dalam situasi krisis ini semua pihak hendaknya memberikan komentar yang menenangkan dan optimistis agar imunitas masyarakat bisa terjaga bahkan naik. Komentar-komentar miring akan melemahkan imunitas masyarakat,” ujar Farhan.

Ia juga meminta semua tokoh untuk tidak mengeluarkan provokasi terkait kegagalan PPKM Darurat gagal memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Para ahli entah bidang apa pun juga perlu mengerem diri untuk tidak memberikan komentar yang cenderung malah membuat masyarakat bingung. Kita berharap situasi krisis pandemi ini tidak diboncengi agenda politik oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan-tujuan tertentu pula,” tutup Farhan.***