BANDUNG, infobdg.com – Seni tata cahaya panggung tak sekadar menyorot lampu ke arah yang tepat. Lebih dari itu, ini adalah seni menciptakan suasana, menyalurkan emosi, dan menyampaikan cerita melalui cahaya. Memahami pentingnya peran Penata Cahaya yang kompeten dalam industri seni pertunjukan yang terus berkembang, PECAHIN kembali menggelar Kelas Pecahin Edisi 2 di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI, Bandung.
Acara yang berlangsung selama empat hari, dari 13 hingga 16 Januari 2025, ini menghadirkan dua narasumber utama yakni Iwan Hutapea, Penata Cahaya senior dengan pengalaman lebih dari dua dekade, dan Johan Didik, profesional di bidang tata cahaya dan seni pertunjukan.
Pendidikan di bidang tata cahaya di Indonesia masih terbatas. Padahal, dalam lima tahun terakhir, dunia lighting berkembang pesat, baik dari sisi teknologi maupun jumlah profesional yang terlibat. Dengan semakin meningkatnya jumlah acara live dan broadcast, kebutuhan akan Penata Cahaya yang kompeten menjadi sangat mendesak.
“Kelas Pecahin Edisi 2 hadir untuk menjawab kebutuhan industri dan mendorong para Penata Cahaya untuk terus berkembang. Kami ingin para peserta tidak hanya memahami teknis pencahayaan, tetapi juga mampu menciptakan karya yang penuh makna dan relevan dengan kebutuhan zaman,” kata Iwan Hutapea, seorang penata cahaya senior, saat ditemui di Bandung, Senin (13/1/25).
Acara ini dibagi dalam dua kelas utama. Kelas pertama, Kelas Dasar Tata Cahaya, dipandu oleh Iwan Hutapea. Peserta akan belajar dasar-dasar tata cahaya, termasuk pengenalan jenis lampu, intensitas cahaya, arah distribusi, pergerakan cahaya dalam desain panggung, hingga manajemen lampu.
Kelas kedua, yang dipandu oleh Iwan Hutapea dan Johan Didik, menambahkan pelajaran tentang penggunaan perangkat console GrandMA3. Peserta akan mendapatkan pengenalan komprehensif tentang perangkat kontrol pencahayaan canggih ini, yang mendukung berbagai produksi seni tingkat nasional dan internasional.
Kelas Pecahin Edisi 2 tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi teknis para peserta, tetapi juga memperluas jejaring dan kolaborasi. Dengan peserta dari berbagai latar belakang dan wilayah, acara ini menjadi wadah bertemu, bertukar ide, dan menjalin hubungan profesional baru.
“Melalui kelas ini, kami ingin menginspirasi dan memotivasi generasi baru untuk melihat tata cahaya sebagai seni yang berdampak besar. Kami percaya, pengetahuan yang dibagikan di sini akan menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan tata cahaya di Indonesia,” tambah Iwan Hutapea.
Sebagai komunitas Penata Cahaya di Indonesia, PECAHIN berkolaborasi dengan PT. Inti Megah Swara (IMS Indonesia), distributor audio, lighting, dan automation, yang memasarkan berbagai brand ternama seperti AKG, JBL Professional, dan Soundcraft. Kolaborasi ini mendukung kegiatan MA Training di seluruh Indonesia.***