BANDUNG, infobdg.com – Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengaku kecewa terhadap insiden yang terjadi saat pertandingan antara Persib Bandung dan PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Selasa (27/2).
Menurut Kusworo, kericuhan tersebut dipicu oleh kehadiran suporter tim tamu yang langsung mendatangi stadion untuk menyaksikan pertandingan, meskipun telah dilarang oleh aturan PSSI dan PT LIB.
“Kami sudah mengimbau kepada suporter tim tamu untuk menyaksikan laga melalui siaran televisi sesuai aturan, namun sekitar setengah jam sebelum pertandingan, sejumlah suporter tim tamu berusaha masuk ke area stadion dengan ancaman untuk merusak pintu pagar,” ungkap Kusworo, dikutip dari BaleBandung.
Meskipun pihak kepolisian sempat menahan rombongan suporter tersebut, namun mereka berhasil mendapatkan izin masuk setelah mengancam akan menuntut ganti rugi atas tiket dan biaya lainnya yang telah dikeluarkan selama perjalanan.
“Tetap kami bersikukuh untuk menjaga suporter tim tamu dengan ketat selama pertandingan. Bahkan sebelum pertandingan usai, kami sudah mengawal mereka untuk pulang lebih dulu,” tambah Kusworo.
Namun, meskipun insiden tersebut berhasil dikelola tanpa korban jiwa, Kapolresta menyoroti kelemahan dalam pengawasan penjualan tiket kepada suporter tim tamu.
“Kami menyesalkan mengapa suporter tim tamu bisa membeli tiket langsung dari panpel. Ini harus menjadi evaluasi bagi panpel ke depan,” tegas Kusworo.
Kendati demikian, pihak kepolisian berhasil menjaga keamanan selama pertandingan berlangsung, mencegah terjadinya hal-hal yang lebih buruk.
“Dengan kerja keras dalam pengamanan, insiden ini bisa ditangani dengan aman. Namun, hal ini tetap menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan pengawasan dan koordinasi dalam menghadapi pertandingan sepak bola,” tutup Kusworo.***
Sumber: balebandung.com