- Advertisement -

Kesepakatan Mahasiswa ITB dan Rektor Terkait UKT, Pinjol Dihapus Namun Belum Ada Jaminan Konkret

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Terkait UKT, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) akhirnya berhasil mediasi dengan Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah di Gedung Rektorat, Jalan Sulanjana, Kota Bandung pada Selasa (30/1/2024).

Dilansir dari halaman Tribunnews, pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup mulai pukul 16.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.30 WIB. Hasil dari pertemuan tersebut mencakup beberapa kesepakatan.

Yogi Syahputra, Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, menyatakan bahwa dalam dialog tersebut, pihaknya menyampaikan beberapa tuntutan yang sama seperti yang diungkapkan dalam aksi kemarin, yaitu:

  • Maksimalisasi sumber (beasiswa) dan skema (keringanan serta cicilan UKT).
  • Pelaksanaan kebijakan yang transparan dan adil.
  • Penghapusan opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga.
  • Jaminan bagi seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.

“Namun yang sangat disayangkan bahwasannya dari pihak ITB tidak dapat memenuhi seluruh tuntutan yang kami coba ajukan, baik itu penjaminan bahwa seluruh mahasiswa tetap bisa kuliah, gak ada yang cuti dan lain sebagainya. ITB gak bisa menjamin ke arah sana,” ucap Yogi, dilansir dari halaman resmi Tribunnews pada Selasa (30/1/2024).

Dia menyatakan bahwa rektorat hanya memberikan pilihan bahwa pada saat ini, pinjaman online bukan merupakan prioritas utama.

“Kalau sebelum itu kan muncul sebagai pilihan pertama, tapi setelah kami negosiasi itu tidak kembali pada halaman depan website,” ungkapnya.

Selain itu, ungkapnya, pada kesempatan tersebut juga tercapai beberapa komitmen antara pihak mahasiswa dan rektorat.

Pertama, lanjutnya, dari total 206 mahasiswa yang menghadapi risiko tidak dapat melanjutkan kuliah karena tunggakan UKT.

Rektorat setuju untuk menjamin 182 mahasiswa dari jalur reguler agar dapat memilih alternatif rencana studi atau mata kuliah pada periode 27 Februari hingga 1 Maret 2024.

“Sebelumnya mereka mengalami kendala dan tenggat waktu-nyata pada malam hari ini,” balas Yogi.

“Namun, setelah kami bernegosiasi, itu akhirnya bersedia untuk dapat diundur sehingga teman-teman diarahkan untuk bisa melakukan penggantian rencana studi pada waktu yang sudah ditentukan, tanpa adanya pemotongan SKS ataupun kebijakan lainnya,” jawabnya.

Adapun bagi mahasiswa jalur mandiri, internasional, dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), mereka akan mendapatkan bantuan melalui program beasiswa yang disediakan oleh para alumni.

“Sisanya dari rektorat sendiri tidak bisa menjamin atau memberikan solusi kepada mereka dan dari kami sendiri teman-teman Kabinet KM ITB, kita rencananya melakukan pendataan lebih lanjut lagi dan juga kami akan mencarikan skema beasiswa atau bantuan dari pihak alumni,” ucapnya.

Ketika ditanya tentang jumlah mahasiswa yang telah meminjam uang dari layanan pinjaman online (Pinjol) Danacita, Yogi menyatakan bahwa jumlahnya kurang dari 10 orang.

“Masih cukup sedikit dan kami belum mendapatkan data secara keseluruhan, namun data yang kami miliki saat ini masih ada di bawah 10,” jawabnya. 

“Karena kami dari awal menghimbau teman-teman mahasiswa, jangan sampai menggunakan pinjaman online,” tutup Yogi.