- Advertisement -

Kolaborasi dengan UNAI Bandung, Binawan Gelar Walk In Interview, Buka 5000+ Peluang Kerja Perawat dan Bidan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – WHO secara resmi menyatakan kebutuhan tenaga kesehatan terutama perawat dan bidan secara global menyentuh angka 6 juta orang. Bahkan pada 2030, International Council of Nurses memperkirakan 13 juta perawat akan dibutuhkan untuk mengisi kebutuhan perawat skala global.

Memenuhi kebutuhan tersebut, Binawan Group berkolaborasi dengan Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung menggelar program Career Talks dan Walk in Interview pada Minggu, 5 Februari 2023, pukul 08.00-12.00 WIB di Ruang NACB Lantai 4.

Di tahun 2023, Binawan Inti Utama dipercaya untuk membuka 5000+ peluang bagi perawat dan bidan Indonesia untuk ditempatkan di berbagai negara seperti; Registered Nurse dan Enrolled Nurse di Singapore; Registered Nurse di United Arab Emirates (UAE); Perawat dan Bidan di Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan King Saud Medical City, Riyadh; Assistant Nurse di Australia, Community Care Assistant di Inggris, dan Careworker di Jepang.

Program tersebut akan melakukan user interview dari negara penempatan setiap bulannya, baik secara online ataupun offline di Indonesia.

Presiden Direktur Binawan Group, Said Saleh Alwaini, MM, MIM menyampaikan program career talks dan walk in interview dapat memberikan kesempatan dan peluang yang besar untuk para lulusan dan alumni perawat dan bidan Indonesia memiliki jenjang karir dalam skala internasional.

Selain Walk in Interview, Binawan akan membuka acara dengan program Career Talks yang bertujuan untuk memberikan motivasi serta informasi lengkap kepada perawat dan bidan di Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri.

Kegiatan ini dibuka untuk umum, sehingga perawat dan bidan diluar dari Universitas Advent Indonesia bisa hadir.

“Binawan Inti Utama melakukan kerjasama untuk merekrut tenaga kesehatan yang berminat untuk bekerja di luar negeri dan memberikan pelatihan untuk memenuhi standar internasional yang dipersyaratkan,” beber Said.

Ia menambahkan, para tenaga kesehatan yang berminat harus mengikuti persiapan berupa kursus bahasa asing, matrikulasi kompetensi keperawatan, pelatihan berbagai spesialisasi khusus sesuai standarisasi yang dipersyaratkan oleh lembaga pelayanan kesehatan di luar negeri.

Disamping berbagai pelatihan tersebut, para perawat diwajibkan mengikuti tes lisensi tenaga kesehatan, terkait hal ini Binawan juga menyelenggarakan persiapan untuk menghadapi tes tersebut.

Dalam hal penempatan kerja tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri, Binawan tidak sendiri. Program ini tentunya akan terlaksana dengan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan salah satunya dalam bidang pendidikan.

“Diharapkan upaya ini dapat terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama sinergi dengan Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan, untuk bersama membangun ekosistem yang kuat dan sehat dari segi kredibilitas Indonesia sebagai supplier tenaga kesehatan sambil menciptakan kemudahan bagi perawat yang memiliki mimpi untuk bekerja di luar negeri,” tutup Said.***