BANDUNG, infobdg.com – Dalam mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem selama masa mudik Lebaran, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) telah melakukan berbagai upaya mitigasi.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, longsor, dan angin puting beliung, serta memperoleh informasi yang memadai selama perjalanan.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar, A. Koswara, mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Jabar pada H-10 dan H+5 arus mudik. Untuk mengatasi hal tersebut, Dishub akan berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR).
Dengan koordinasi yang intens antarlembaga, Dishub akan dapat mengambil keputusan cepat terkait pengalihan lalu lintas apabila terjadi situasi darurat seperti banjir atau longsor yang menghambat pemudik.
“Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama bagi kami,” ungkap Koswara, usai Rapat Koordinasi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dalam Rangka Arus Mudik Lebaran di Gedung Sate, Bandung, Rabu (27/3).
Dishub juga akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pemudik, termasuk menjauhkan mereka dari daerah rawan bencana.
Informasi terkait titik rawan bencana akan diperoleh dari DBMPR, yang kemudian akan disampaikan kepada pengguna jalan melalui rambu-rambu peringatan tambahan. Selain itu, Dishub Jabar akan menyediakan personel untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas, bekerja sama dengan kepolisian, baik di posko gabungan maupun dalam patroli di lapangan.
“Kami telah menyiapkan 127 posko gabungan bersama dishub kabupaten/kota, tersebar di seluruh jalur di Jabar, terutama di titik-titik yang berpotensi mengalami kemacetan,” tambahnya.***