- Advertisement -

Sekda Ema Dorong Akselerasi Penanganan Titik Banjir Kawasan Gedebage Selesai Dalam Satu Pekan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Selama satu minggu ke depan ini, Pemkot Bandung akan mengakselerasi penanganan potensi banjir di wilayah Pasar Induk Gedebage.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, saat meninjau potensi titik banjir di kawasan Pasar Induk Gedebage, Selasa (19/12).

“Pasar Induk Gedebage itu ada otoritasnya Perumda Pasar. Jadi saya minta dalam seminggu ini semua diselesaikan. Sedimentasi di sungainya, juga sama-sama kita jaga perilaku masyarakat yang membuang sampah ke saluran air,” beber Ema.

Ema pun mendorong Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung untuk membuat gorong-gorong yang mengalirkan air dari pintu masuk Pasar Induk Gedebage (dekat Jalan Soekarno Hatta) ke Kolam Retensi Gedebage.

Untuk diketahui, kapasitas volume Kolam Retensi Gedebage mencapai 5.425 meter kubik, dengan kedalaman 3,5 meter, dan luasnya 1.550 meter persegi sehingga diharapkan mampu menampung air yang menjadi potensi banjir di kawasan tersebut.

Selain itu, Pemkot Bandung juga berencana membuat kolam retensi di bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Sehingga arus air dari Sungai Cinambo akan dibelokkan agar tidak menjadi potensi genangan di kawasan lampu merah Gedebage (persimpangan Jalan Soekarno Hatta, Gedebage Selatan dan Jalan Rumah Sakit).

“Nanti juga akan disiapkan saluran air yang mengarah ke selatan. Sehingga air itu tidak meluap ke jalan. Nanti sambungan itu nyambung dengan saluran air yang ada di persimpangan Jalan Soekarno Hatta, Jalan Rumah Sakit, dan Gedebage Selatan,” ujar Ema.

Ia berharap, berbagai upaya yang segera dilakukan ini dapat membuahkan hasil sehingga kawasan Gedebage bisa benar-benar terbebas dari banjir.

“Walau mungkin tidak terkejar untuk tahun ini, tetapi tahun 2024 sudah di depan mata, dua minggu lagi. Dan setelah itu, kami juga perlu melihat dan mengevaluasi. Tetapi kami yakin permasalahan banjir di Gedebage ini pasti ada jalan keluarnya,” harap Ema.***