- Advertisement -

Siap Buka Lapangan Kerja, New Balance Tambah Investiasi di Indonesia

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu, menyambut baik rencana ekspansi dan penambahan investasi New Balance di Indonesia, yang utamanya ada di Jawa Barat.

Ning menyampaikan, rencana ini akan memberikan kesempatan besar bagi pengusaha lokal untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi.

“Ada 1.9 juta siswa yang membutuhkan pekerjaan. Sedangkan di Jawa Barat, lulusannya sejumlah 560 ribu setiap tahunnya. Hal ini menandakan bahwa banyak sekali lulusan baru yang membutuhkan lapangan kerja,” beber Ning, pada kegiatan New Balance Materials Summit yang berlangsung 8-9 Mei 2023 lalu.

Ning bersyukur akan ada investor padat modal yang masuk. Namun, Ning mengatakan, pihaknya juga sangat membutuhkan investor padat karya sehingga para pengusaha dapat menampung lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Investasi New Balance yang termasuk ke dalam kategori padat karya ini menandakan adanya perluasan lapangan kerja di Jawa Barat, yang menciptakan kesempatan lebih besar bagi tenaga kerja baru untuk masuk ke dalam industri,” ujar Ning.

New Balance, perusahaan brand alas kaki internasional asal Boston USA, ini akan menambah satu pabrik baru di Cirebon yang ditargetkan mulai berproduksi pada Agustus 2023, juga akan ada penambahan kapasitas di pabrik yang berada di Majalengka.

Kegiatan New Balance Materials Summit yang berlangsung 8-9 Mei 2023 ini pun dihadiri oleh Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.

Kedatangan keduanya pada kesempatan ini tak lain untuk menambah keyakinan para investor luar negeri, yang sedang menunggu kepastian dari suasana di Indonesia menjelang tahun politik 2024, agar mereka dapat memasukkan investasi di dalam lingkungan ekonomi kondusif.

“Bahwa investor ini membutuhkan jaminan keamanan, kepastian hukum, perijinan dan kebijakan yang mendukung kondusifitas dunia usaha, maka semua keinginan dari para investor New Balance sudah dijawab dengan tuntas oleh Pak Luhut dan digaransi bahwa semua usaha akan dilakukan untuk mempermudah investasi masuk ke Indonesia. Ini akan memberikan optimisme kepada seluruh investor dan calon investor yang hadir,” ungkap Ning.

Senada dengan Ning, Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia pun mengapresiasi ketertarikan New Balance dalam mengembangkan manufaktur alas kaki di Indonesia. Adanya ekspansi tersebut menurutnya akan turut mendorong pemerataan ekonomi di Tanah Air.

Bahlil mengatakan, setidaknya ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara untuk menarik masuknya investasi dari luar negeri, yakni stabilitas politik yang baik, hukum dan regulasi bisnis yang baik, dan prospek ekonomi yang bagus.

Ia menilai, bahwa bila Indonesia tidak memenuhi ketiga syarat tersebut, maka investor luar negeri tidak mungkin tertarik.

“Investasi yang masuk itu kan karena stabilitas politik yang baik, kemudian hukum regulasi yang baik, jauh lebih penting mereka lihat prospek juga. Ekonomi Indonesia bagus, kalau hal ini enggak dimiliki negara, investasi bagaimana bisa masuk? Saya rasa hanya pengusaha yang tidak mau untung yang tidak ingin berinvestasi di Indonesia,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, investasi dari New Balance di Indonesia merupakan salah satu wujud keberhasilan dari Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Menurutnya, sejumlah substansi dalam penetapan Perppu Cipta Kerja menjadi UU nomor 6 tahun 2023 membuka lebar keran investasi, khususnya melalui perizinan berusaha, pengadaan lahan serta administrasi pemerintahan.

“New Balance ini merupakan bukti investasi asing yang percaya kepada Indonesia karena mereka masuk di era pandemi, di era kegaduhan. Tapi mereka sangat yakin betul terhadap prospek Indonesia,” tutup Bahlil.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan berharap, investor di Indonesia dapat meningkatkan nilai investasinya.

“Itu hal bagus, kita harap New Balance bisa meningkatkan investasinya di sini. Saat ini kita masih nomor 2 di bawah Vietnam. Tapi sebentar lagi angka kita akan melewati Vietnam. Karena memang dengan suasana investasi yang bagus, mereka confident memilih investasi di sini,” ujarnya.

Luhut mendorong material-material yang dibutuhkan untuk memproduksi alas kaki dalam jumlah massal, alih-alih mengimpor dari negara lain dapat diproduksi secara lokal.

“Kita kan karet banyak, kita penghasil karet besar, kita coba supaya karet-karet yang dipakai dalam produksi beserta material-material lainnya dapat diproduksi secara lokal. Presiden juga mulai memberikan instruksi. Kita sedang merapatkan ini, dan minggu depan kami akan melakukan meeting besar mengenai itu,” pungkas dia.

New Balance sendiri dalam ekspansinya ke Indonesia tak lain ingin meningkatkan penjualan serta kapasitas manufaktur yang merupakan bagian dari strateginya. Director of Materials Asia New Balance, Vik Saran berharap, pihaknya dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, terutama di Cirebon dan Majalengka.

“Strategi New Balance adalah untuk melakukan ekspansi ke Indonesia dalam hal penjualan dan manufaktur. Karena pabrik ini sifatnya padat karya sehingga memberikan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja kepada tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Barat,” bebernya.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara dengan kondisi politik yang stabil, punya peraturan hukum yang jelas, dan infrastruktur memadai.***