- Advertisement -

Soal Kasus Penipuan Loker, Ini Kata Manajemen Kebun Binatang Bandung

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Terkait kasus penipuan lowongan kerja di Bandung Zoo oleh oknum volunteer tak bertanggung jawab, Manajemen Kebun Binatang Bandung angkat bicara.

General Manager Petrus Arbeny pun membenarkan adanya kasus penipuan lowongan kerja yang dilakukan oleh oknum berinisial FM kepada 41 korban.

Meski begitu, ia menyebut bahwa oknum tersebut tidak bekerja di bawah naungan Yayasan Margasatwa Tamansari.

“Ada oknum berinisial FM yang menggunakan nama Kebun Binatang Bandung, tapi dalam suratnya menggunakan PT Yayasan Margasatwa Tamansari. Itu sudah jelas bukan dari pihak kami, karena kami hanya Yayasan Margasatwa Tamansari tanpa menggunakan PT,” kata Petrus, saat ditemui  media di Bandung Zoo, Jumat (26/5).

Petrus menjelaskan, FM hanya sebagai volunteer edukator yang bekerjasama untuk membawa rombongan berkeliling di Kebun Binatang Bandung.

Petrus membenarkan FM melakukan modus penipuan dengan merekrut karyawan dan karyawannya dimintai sejumlah uang sebagai biaya administrasi dengan surat palsu yang dibuat dari Google.

“Ada yang melapor ke sini karena mereka sudah memegang semacam perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), sehingga datang ke sini dan kami tahu kalau itu adalah palsu dan kami tak pernah gunakan prosedur rekrutmen karyawan dengan cara tersebut dan mencatut beberapa nama depan petinggi di Bandung Zoo,” jelasnya.

Ia menegaskan, bahwa proses rekruitmen karyawan di Bandung Zoo tidak pernah menggunakan metode perseorangan seperti yang dilakukan oleh FM. Apalagi, sampai meminta sejumlah uang kepada calon rekruitmen.

“Kami menegaskan disini proses rekrutmen karyawan seperti itu, tak pernah dilakukan apalagi sampai dipungut biaya. Itu tidak sama sekali, karena kami melakukan interview atau lamaran semua menggunakan jalur kepersonaliaan kami,” ujar Petrus.

Ia pun menambahkan, bahwa pihak Yayasan Margasatwa Tamansari sudah melakukan beberapa upaya klarifikasi atas masalah tersebut. Mulai dari memanggil FM melalui surat panggilan hingga mendatangi langsung ke kediamannya. Namun, FM selalu tak bisa ditemuin karena tidak ada di kediamannya.

“Kita ini sudah datangi lokasi tempat tinggal FM, dua kali ke sana tak ada. Terakhir ketemu orang tua dan adiknya. Kami minta bawa FM itu ke kami supaya bisa minta keterangan lebih lanjut dan supaya menjadi clear.

Petrus mengatakan, pihaknya juga sudah melayangkan surat panggilan resmi dari manajemen kepada oknum FM ini.

“Karena tak ditanggapi dan harusnya dia datang tapi tak datang, maka kami lapor ke polsek dan mungkin korban akan kami arahkan agar lapor polsek,” tegas dia.***