BANDUNG, infobdg.com – Terhitung sejak Jumat, 2 Agustus 2019 pukul 08.00 , Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu naik dari level 1 (normal) menjadi level 2 (waspada).
“Karena ada peningkatan ancaman, maka hari ini 2 Agustus mulai jam 8 pagi ini, Gunung Tangkuban Parahu dinyatakan statusnya naik dari level 1 normal menjadi level 2 waspada, dengan rekomendasi ancaman daerah bahaya 1,5 km,” ungkap Kepala PVMBG, Kasbani, Jumat (2/8).
Sebelumnya, erupsi Gunung Tangkuban Parahu kembali terjadi pada Kamis, 1 Agustus 2019 pukul 20.46, dengan tinggi kolom abu mencapai 180 meter dari dasar kawah. Erupsi terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm. Kemudian pada Jumat, 2 Agustus 2019 pukul 00.43, terjadi erupsi berkelanjutan yang masih berlangsung hingga saat ini dengan tinggi kolom abu yang tidak teramati.
“Sejak tadi malam, ada peningkatan yang cukup signifikan. Ada beberapa kali erupsi, setidaknya ada 4 kali erupsi, dan pada dini hari tadi 4 kali erupsi sejak pukul 20.46 erupsi pertama, disusul erupsi berikutnya tadi pagi 00.43, diikuti erupsi sampe sekarang,” beber Kasbani.
Erupsi Gunung Tangkuban Parahu hingga saat ini masih berjenis freatik (pelepasan uap air). Secara geokimia gas, aktivitas gunung masih berada dalam kondisi yang belum stabil, potensi erupsinya pun dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, Kasbani mengimbau masyarakat setempat untuk tidak mendekati puncak kawah Gunung Tangkuban Perahu hingga radius 1,5 km.
“Masyarakat tidak perlu was-was tapi tetap waspada. Jangan dekati kawah di luar 1.5 km aman. Sejauh ini belum ada peningkatan erupsi besar yang melebihi ancaman 1.5 km, belum ada ke arah erupsi signifikan,” pungkasnya.
Selain itu, karena banyaknya sebaran abu di sekitar puncak kawah, masyarakat harus mengantisipasi terjadinya ancaman bahaya seperti hujan abu serta hembusan gas vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan dengan mempersiapkan masker.
