BANDUNG, infobdg.com – Pemkot Bandung terus berupaya dalam memantau perkembangan program pemberian anak ayam kepada siswa SD-SMP di Kota Bandung, salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi untuk menjadi mitra strategis guna monitoring perkembangan program.

Foto: Humas Pemkot Bandung

Mengisi posisi tersebut, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) hadir berkolaborasi dengan Bandung Economic Empowerment Center (BEEC). UIN SGD mengembangkan sebuah aplikasi untuk memantau perkembangan program pemberian anak ayam, mulai dari efektivitas maupun dampak program bagi tumbuh kembang anak. Aplikasi ini bisa menunjukkan sejauh mana program tersebut bisa berdampak pada sasarannya.

Pada pelaksanaannya, Sekretaris Jurusan Manajemen UIN SGD Bandung, Lilis Sulastri telah mengutus 30 orang mahasiswanya ke lapangan untuk memantau dan mendata perkembangan program, ke sekolah maupun rumah para siswa. Setelah pekan kelima pelaksanaan, Lilis melihat ada perkembangan positif.

Advertisement

“Ada dua hal yang kita lakukan di lapangan untuk membantu program ini. Pertama melihat bagaimana efektivitas dari pemeliharaan ayam. Kemudian yang kedua dilihat dari sisi nilai karakter, karakter pendidikan,” beber Lilis, Selasa (24/12).

Menurutnya, program ini bisa dikaji dari berbagai cabang keilmuan, mulai dari biologi hingga psikologi perkembangan. Lilis mengaku program ini menarik karena sangat orisinal sehingga bisa membuka kajian baru dalam cabang-cabang ilmu lainnya.

“Tidak hanya dari sisi karakteristik anak yang memelihara ayam tapi juga dari sisi ayam sendiri. Mungkin kaitannya dari bidang kajian keilmuan biologi, pertanian kemudian peternakan,” ucap dia.

Kelak, Lilis akan melibatkan pihak lain untuk menyusun instrumen pengukuran program. Karena pelaksanaannya lintas sektor, isu ini juga bisa dimonitor dari berbagai sisi.

“Tidak hanya dengan UIN saja saya kira, nanti bisa melibatkan perguruan tinggi yang lainnya,” katanya.

UIN SGD pada perkembangannya tak hanya akan mengukur dampak program terhadap anak. Lingkungan sekitar anak pun akan menjadi objek kajian. Lilis berharap, Pemkot Bandung terus mengembangkan program pembagian anak ayam ini.

“Kita berharap ini menjadi program berkelanjutan dan semakin jelas skala parameternya. Ini kan baru program sampling saja, jadi ke depannya kalau sudah terdistribusi semuanya, hasilnya lebih terukur lagi,” tutup Lilis.

Previous articleKenalkan Inisiatif Keamanan Baru, Grab Wheels Dapat Dukungan dari Dishub Kota Bandung
Next articleJelang Malam Natal, Bag Ops Polrestabes Bandung Lakukan Pemeriksaan di Gereja Katedral