- Advertisement -

ITB dan Arizona State University Resmikan Maker Innovation Space

Berita Lainnya

PENDIDIKAN, infobdg.com – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil langkah besar dengan meningkatkan standar mutu mereka melalui kolaborasi dengan Arizona State University (ASU) melalui United States Agency International Development–Higher Education Partnership Initiative (USAID-HEPI).

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen ITB untuk terus berinovasi dan memperluas jaringan globalnya.

Ruang kolaboratif baru yang diresmikan, yakni ITB Maker Innovation Space, menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan teknik di ITB. Dilengkapi dengan peralatan dan sumber daya tercanggih, ruang ini tidak hanya menjadi tempat untuk eksplorasi dan inovasi, tetapi juga merupakan wadah bagi mahasiswa, dosen, dan komunitas untuk merancang dan mewujudkan ide-ide mereka.

“Fasilitas ini bisa digunakan oleh mahasiswa, dosen, dan komunitas dalam mengeksplorasi, merancang, dan mewujudkan ide-ide mereka, membuat prototipe untuk menguji ide-ide baru, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berkolaborasi dan belajar dan bekerjasama dalam tim,” jelas Dekan FTMD ITB, Profesor Tatacipta Dirgantara, Kamis (25/4).

Kolaborasi antara ITB dan ASU melalui USAID-HEPI tidak hanya akan berlangsung dalam lima tahun ke depan, tetapi juga akan membawa dampak jangka panjang melalui kolaborasi berkelanjutan.

“Project ini minatnya rintisan, tidak hanya mendekatkan ASU dengan ITB tetapi membawa university dan sektor bisnis di Amerika Serikat dan beberapa sektor lainnya. Kolaborasi ini diharapkan bisa langgeng menghasilkan project lain untuk meningkatkan kreativitas di Indonesia,” beber Mr. Jeff Goss, Associate Vice Provost, Arizona State University, USAID – HEPI.

Salah satu contoh konkrit dari kreativitas mahasiswa ITB adalah Adjustable Scoliosis Brace yang dikembangkan oleh Alyfa Tiffany A.P., Nada Fauziyyah N., Muhammad Imam D.H., Satrio Wicaksono, dan Djoko Suharto.

Produk ini bukan hanya sebuah inovasi teknologi, tetapi juga merupakan solusi bagi masalah nyata yang dihadapi oleh individu penderita skoliosis, khususnya anak-anak dan remaja di Indonesia.

Adjustable Scoliosis Brace dirancang untuk menjadi lebih terjangkau dan mudah digunakan, memungkinkan aksesibilitas yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkannya.

Melalui penelitian dan pengembangan ini, diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah aksesibilitas, kompleksitas prosedur, dan masalah finansial yang sering dihadapi oleh penderita skoliosis.

Dengan kombinasi antara inovasi teknologi dan kolaborasi lintas batas, ITB dan ASU menunjukkan peran penting perguruan tinggi dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Maker Innovation Space dan proyek kolaboratif lainnya bukan hanya tentang menciptakan produk, tetapi juga tentang menciptakan peluang, membangun keterampilan, dan menginspirasi generasi mendatang untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat global yang terus berubah.***