- Advertisement -

Jabar Dapat Bantuan Oksigen dan Sembako

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Jawa Barat menerima bantuan tanggap darurat Covid-19 berupa 50 tabung oksigen medis ukuran 6 meter kubik dalam kondisi baru, serta 1000 paket sembako dari PT Lion Superindo.

Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (14/9).

Ilustrasi Foto by Humas Kota Bandung

Kang Emil, sapaan akrabnya itu menyambut baik bantuan tersebut. Walaupun kondisi pandemi Covid-19 di Jabar saat ini berangsur membaik, tetapi tetap perlu waspada.

“Saya ucapkan terima kasih dan bantuan ini akan segera kami distribusikan,” katanya.

Terkait bantuan oksigen, Emil menyebut distribusi akan diprioritaskan untuk rumah sakit di daerah terpencil. Menurutnya, infrastruktur kesehatan di pelosok lebih dibutuhkan ketimbang di perkotaan.

“Kami akan segera distribusikan ke rumah sakit khsususnya yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan yang memadai, kalau Bodebek dan Bandung Raya biasanya lebih baik kondisi infrastruktur kesehatannya tapi berbeda di ujung Jabar maka kita prioritaskan menerima bantuan ini,” tutur Emil.

Ia melanjutkan, saat ini masih ada sekitar 7.000 kasus aktif Covid-19 di Jabar. Sebagian dirawat di rumah sakit, dan sisanya melakukan isolasi mandiri maupun di tempat isolasi terpusat.

“Kami masih ada sekitar 7 ribuan kasus aktif yang tentunya membutuhkan oksigen tapi puncaknya sudah turun pada Juli lalu yang mencapai 120 ribu,” ungkap dia.

Foto: Humas Jabar

Sementara bantuan 1.000 paket sembako akan fokus didistribusikan kepada warga terdampak pandemi yang tidak terjangkau bantuan sosial formal.

“Kita melihat permasalahan ekonomi masih dan distribusi sembako nanti akan diatur oleh tim fokusnya ke daerah yang tingkat kemiskinannya paling tinggi dan kurang terjangkau oleh bansos formal,” jelas Emil.

Mewakili PT Lion Super Indo, Monica, mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerima bantuan tanggap darurat COVID-19 dari PT Lion Super Indo berupa 50 tabung oksigen medis ukuran 6 meter kubik kondisi baru dan 1.000 paket sembako.

Bantuan diterima simbolis oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari perwakilan Direksi PT Lion Super Indo secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (13/9/2021).

Kang Emil menyambut baik bantuan tersebut. Walaupun kondisi pandemi COVID-19 saat ini di Jabar berangsur membaik, tetapi tetap perlu waspada.

“Saya ucapkan terima kasih dan bantuan ini akan segera kami distribusikan,” katanya.

Terkait bantuan oksigen, Kang Emil menyebut distribusi akan diprioritaskan untuk rumah sakit di daerah terpencil. Menurutnya, infrastruktur kesehatan di pelosok lebih dibutuhkan ketimbang di perkotaan.

“Kami akan segera distribusikan ke rumah sakit khsususnya yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan yang memadai, kalau Bodebek dan Bandung Raya biasanya lebih baik kondisi infrastruktur kesehatannya tapi berbeda di ujung Jabar maka kita prioritaskan menerima bantuan ini,” tutur Kang Emil.

Kang Emil melanjutkan, saat ini ada sekitar 7.000 kasus aktif COVID-19 di Jabar. Sebagian dirawat di rumah sakit, dan sisanya melakukan isolasi mandiri maupun di tempat isolasi terpusat.

“Kami masih ada sekitar 7 ribuan kasus aktif yang tentunya membutuhkan oksigen tapi puncaknya sudah turun pada Juli lalu yang mencapai 120 ribu,” ujar Kang Emil.

Sementara bantuan 1.000 paket sembako akan fokus didistribusikan kepada warga terdampak pandemi yang tidak terjangkau bantuan sosial formal.

“Kita melihat permasalahan ekonomi masih dan distribusi sembako nanti akan diatur oleh tim fokusnya ke daerah yang tingkat kemiskinannya paling tinggi dan kurang terjangkau oleh bansos formal,” jelas Kang Emil.

Mewakili PT Lion Super Indo, Monica, mengatakan, kebutuhan oksigen di sejumlah daerah masih cukup tinggi dan kasus penularan masih terjadi walaupun sudah menurun. Karena itu, diperlukan kesiagaan dari semua bila kasus kembali melonjak.

“Masih ada kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah termasuk Jabar meskipun kondisinya membaik tapi kita tetap perlu siap siaga karena kondisi darurat COVID-19 belum selesai,” tandas Monica.***