BANDUNG, infobdg.com – Kota Bandung terpilih sebagai salah satu pilot project Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah yang diinisiasi oleh Indonesia Food Security Review (IFSR). Program ini akan menyediakan 2.500 porsi makanan bergizi gratis bagi siswa di enam sekolah di Kecamatan Arcamanik selama 90 hari, mulai Juli hingga September 2024.
Keenam sekolah yang terpilih untuk program ini adalah SDS Rancakasumba, SDN 004 Cisaranten Kulon, SDN 244 Guruminda, SDN 180 Prakasa Nugraha, SMP Langlangbuana 2, dan SDN 181 Sukamiskin.
Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, menyatakan dukungan penuh dari Pemkot Bandung untuk program ini.
“Atas nama Pemerintah Kota Bandung, tentunya kami sangat mendukung program ini yang akan dilaksanakan oleh IFSR. Pemerintah sangat mengharapkan bagaimana kita bisa bekerja sama berkolaborasi dalam mempersiapkan anak-anak didik kita yang berkualitas, sehat jasmaninya, sehat rohaninya, dan sehat keuangannya,” kata Hikmat saat, di Balai Kota Bandung, Rabu (15/5).
Hikmat menambahkan, program ini juga dapat dikolaborasikan dengan program ketahanan pangan Kota Bandung, Buruan Sae.
“Teman-teman Buruan Sae bisa kita berdayakan bersama. Ini juga berkorelasi dengan program stunting yang selama ini menjadi program nasional. Kami dari Pemkot Bandung berterima kasih. Kita akan koordinasi berikutnya terkait teknis,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya aspek higienitas, pengemasan, dan sanitasi dalam program ini.
“Makanan harus dijaga higienisnya. Saran menu dan tampilan harus kekinian sehingga anak antusias. Dari mulai penyajian dan tata kelola teknologi pangan harus menarik. Karena program ini akan menasional,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal IFSR, Alfatehan Septianta, mengungkapkan bahwa program serupa telah dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi sebagai bagian dari uji coba program unggulan yang akan digulirkan presiden terpilih.
“Presiden terpilih sudah berkomitmen terkait makan bergizi gratis di sekolah. Kita sudah running di Kecamatan Warungkiara Sukabumi sudah jalan hampir lima bulan,” jelas Alfatehan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan melibatkan enam aktivitas utama, yaitu pemberian makan dan susu gratis, penyuluhan terkait hidup sehat, monitoring dan evaluasi, pemberdayaan komunitas, pemberdayaan penyuplai bahan pangan lokal, serta manajemen daur ulang dan nol sampah.
“Sudah kurang lebih ada lima komoditas yang bisa diterima dari Buruan Sae,” tambah Alfatehan. Tim IFSR akan membentuk dapur umum dan memasak makanan dengan bahan pangan lokal untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
Program ini juga didukung oleh HIPMI Jawa Barat dan beberapa donor yang membantu menentukan indikator pemilihan sekolah mitra.
“Secara jangka panjang, kami berharap program ini dapat meningkatkan derajat kesehatan dan peningkatan akademik siswa,” tutupnya.***