BANDUNG, infobdg.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana meluncurkan portal Ekosistem Data Jawa Barat (EDJ) yang juga termasuk dalam rencana transformasi pelayanan data publik di Jawa Barat.
Kepala Bidang Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Ida Ningrum, menjelaskan, EDJ merupakan portal terintegrasi untuk pengelolaan, keterbukaan, dan kemudahan akses data bagi warga dan pemerintah Jawa Barat. Akses tersebut dapat diperoleh melalui portal data.jabarprov.go.id. Di dalamnya, terdapat tiga jenis fitur yang meliputi Open Data Jabar, Satu Data Jabar, dan Satu Peta Jabar.
Dijelaskan Ida, fitur Open Data Jabar yang merupakan portal transparansi data dan informasi publik bagi warga Jawa Barat. Dalam portal ini, masyarakat dapat mengakses dan mengunduh koleksi dataset terbuka dalam berbagai tampilan dari organisasi perangkat daerah di Jawa Barat.
Adapun fitur Satu Data Jabar, yang merupakan portal kelola data bagi Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemdaprov Jawa Barat, dan fitur Satu Peta Jabar, yang merupakan Portal publikasi data geospasial Pemdaprov Jawa Barat yang juga memuat akses bagi perangkat daerah untuk kelola dan bagi pakai data geospasial untuk mendukung pengambilan keputusan.
“Ketiga fitur ini saling terhubung satu sama lain, tapi Open Data Jabar merupakan portal utamanya. Portal inilah yang terbuka untuk masyarakat,” ujar Ida dalam acara Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Rabu (24/3).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Layanan Digital (UPTD) Jabar Digital Service (JDS), Agi Agung Galuh Purwa, menambahkan, ketiga fitur ini sudah dirancang secara user friendly atau ramah pengguna, agar mudah diakses oleh masyarakat.
“Melalui (portal) ini, masyarakat dapat memperoleh data dengan cepat dan mudah. Dengan adanya portal ini juga mempermudah masyarakat untuk memperoleh data yang terverifikasi,” tambah Agi.
Peluncuran portal ini juga diapresiasi oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung. Ketua AJI Kota Bandung, Ari Syahril, mengatakan, hadirnya portal juga dapat meminimalisir pertemuan banyak orang dan pelanggaran kode etik yang dapat terjadi oleh berbagai oknum.
“Kalau semua data publik bisa hadir di sini, tentunya dapat meminimalisir (pelanggaran), karena datanya sekarang transparan. Ke depannya, kami berharap kelengkapan dan kedalaman data publik benar-benar dapat ditampilkan (di portal ini),” imbuh Ari. ***(Cyn)
