- Advertisement -

BGST Carita Wargi Bandung: Penelusuran ke Rumah Tua

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Kejadian ini ketika saya bersama salah satu komunitas yang akan membuat film dokumenter tentang penelusuran ke suatu rumah bekas tempat rehabilitas narkoba yang berlokasi di utara kota Bandung.

Tepatnya ada beberapa rumah dengan arsitektur Belanda, rumahnya mirip dengan bangunan Belanda yang ada di Bandung lainnya. Halaman yang luas lalu, ada teras dengan tembok dan tiang di tiap ujungnya, ruang tengah dan di tiap kamar kamarnya banyak ranjang seperti rumah sakit, serta dibelakang terdapat dapur dan kamar mandi. Rumah tersebut yang bisa dipakai menginap dan tempat untuk menyimpan peralatan sebelum shooting dan tak jauh dari sana ada rumah yang kondisinya sudah rusak, pintunya sudah tidak ada, beberapa tempat sudah kotor, dilihat dari luar pun tempat itu memang menyeramkan apalagi sebagian sudah tertutup ilalang.

Jam 9 malam kita mulai shooting di rumah yang rusak itu, kebetulan tim dibagi 2 dan  sebagian standby di rumah tempat kita menginap, sebagian lagi berangkat shooting, karena saya tim hore (bukan orang yang jago di metafisik) jadi ya ngintil kesana kemari saja dan beberapa kali masuk frame.

Ya, suasana disana memang menyeramkan, beberapa kali terdengar suara di sekitar rumah ketika syuting, ada beberapa yang terlihat mengintip di jendela kecil, lalu di dalam kamar mandi belakang ada sesosok wanita dan suasanya juga gak enak terasa sesak. Beberapa kali kepala bagian belakang terasa panas tapi ya karena dalam komunitas tersebut ada beberapa yang bisa melihat jadi hal tersebut bukan menjadi gangguan malah menjadi sesuatu yang kita cari-cari untuk kebutuhan konten.

Jam 11 kita selesai shooting, hanya beberapa take lagi untuk mengambil footage, saat itu suasana siang jadi kita kembali ke rumah yang satunya untuk tidur dan beristirahat, ketika sampai ada beberapa orang dari komunitas terutama orang yang bisa melihat mengajak untuk berunding secara dadakan, mereka mengatakan kegiatan shooting dirumah rusak tadi mengganggu seluruh penghuni di area sini dan mereka tak senang dengan apa yang kita lakukan, mereka juga mengingatkan jangan sampe pikiran kosong malam ini karena kemungkinan bakal ada teror akibat ketidak senangan para penghuni disini karena kegiatan tadi malam.

Pada malam itu terasa hening, tidak ada tanda-tanda gangguan yang datang dan kita pun satu persatu tidur. Ketika kita tertidur pulas, tak berapa lama dari kamar depan ada suara teriakan yang kencang dari si D (nama samaran) dia loncat-loncat di atas kasur, di dalam satu ruangan itu pun mendadak bangun panik, dibawalah dia keruang tengah di gotong oleh beberapa orang, saat itu dia berteriak dan tertawa sambil matanya melotot seperti marah.

Karena di komunitas ada beberapa yang bisa, disembuhkanlah si D meskipun cukup lama proses penyembuhan nya, selain itu di lantai atas tiba-tiba terdengar suara benda-benda yang dipukul dan ada yang lari, saat itu suasana menjadi semakin ga kondusif lah, ketika mengecek lantai atas pun ternyata tidak ada siapa siapa.

Akhirnya 1 jam kemudian si D kembali normal dia tidur kembali dengan sedikit penjagaan extra karena ditakutkan kerasukan mahluk lain lagi.

Pagi harinya kita bangun dan sarapan di teras depan, dari tim konten kreator malah sudah shooting beberapa adegan, tapi ketika lagi asik ngobrol dari kita nyeletuk eh si D belum bangun ya, di ceklah ke kamarnya dan pas di cek kamar sudah kosong, si D udah ga ada, cek ke dapur, halaman belakang bahkan ke lantai 2 ga ada. Dari situ panik lagi lah semuanya disana, tim yang sedang shooting pun dihentikan mendadak karena nyari si D, sudah nyari ke seluruh area ga ketemu, hingga akhirnya ketika kumpul di ruang tengah tiba-tiba ada suara keras dari lantai atas, lari lah kita ke lantai atas, setelah di cek ada sii D lagi tidur di kolong ranjang pakai selimut dengan posisi yang sama ketika dia tidur di kamar, padahal ranjang yang dipake kita tidur itu sempit jadi apabila kita harus ke kolong ranjang kita harus mengangkat ranjang itu terlebih dahulu baru kita masuk ke kolong ranjang dan ranjang itu ga bisa diangkat oleh satu orang jadi ga mungkin kalau si D pindah dari kamar bawah ke lantai atas terus tidur di kolong ranjang sendirian tanpa diketahui oleh orang-orang, selain itu kalau dia akan ke atas harus melewati tim yang sedang sarapan tapi tim itu pun tidak melihatnya lewat.

Akhirnya si D dievakuas dari kolong ranjang, anehnya tubuh si D tiba-tiba berat hingga harus di angkat oleh beberapa orang, panik lagi saat itu kondisinya, dibawa ke lantai bawah dan di sembuhkan, tapi kondisi sekarang si D terlihat berbeda, tubuh dia serasa kosong, konon jiwanya sudah dibawa main sama sesosok kakek sehingga susah masuk kembali. Berbagai cara kita lakuin agar jiwa si D bisa masuk lagi sampe dibawa keluar rumah dan diobati di halaman supaya tidak ada gangguan atau mahluk yang masuk ke tubuh si D yang masih kosong itu, beberapa kali tubuh si D kemasukan mahluk lain namun bisa dikeluarkan lagi hingga akhirnya pada jam setengah 1 siang si D sadar, dia kelihatan lemas jalan pun tidak seimbang sehingga ketika pulang pun dia dibonceng karena ga sanggup pulang menggunakan motornya sendiri, beberapa hari setelah kejadian itu si D bercerita kalau dari malem memang penghuni area tersebut marah dengan kegiatan yang kita lakuin dan karena posisi sedang tidur jadi mahluk-makhluk disana gampang untuk masuk ke tubuh dan yang paling rentan adalah si D ini, setelah itu ada 1 kakek yang mengajak dia main dia terbang dan melihat kita sedang panik ketika pagi, memang serasa mimpi tapi lama dia sadar dan memutuskan untuk tidak mengikuti kakek tersebut dan kembali ke tubuhnya.

 

Story by : Wargi Bandung (SHD)