- Advertisement -

BGST Carita Wargi Bandung: Pengalaman Menyeramkan di Rumah Sakit

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Ini cerita tentang ayahku yang sempat masuk ke Rumah sakit karena virus Covid-19. Saat itu pandemi Covid-19 sedang naik-naiknya dan banyak dari sekeliling kita yang terkena virus tersebut salah satunya ayahku.

Ayahku harus segera dilarikan ke Rumah Sakit karena dia terkena covid-19 dan ada penyakit bawaan juga yang di mana harus sesegera mungkin ditangani. Syukurnya salah satu Rumah sakit rujukan masih bisa menerima ayahku untuk segera ditangani dan dirawat di sana. Memang susah untuk mendapatkan ruangan disaat keadaan sedang tidak baik-baik saja akibat kasus Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya. Ayahku mendapatkan ruang penanganan sementara IGD dengan beberapa pasien lainnya.

Awalnya hanya rasa takut dan panik akibat wabah ini yang ayah rasakan, karena banyak pasien yang merasa kesakitan juga banyaknya perawat yang lalu lalang untuk sigap melayani para pasien yang makin hari makin memburuk keadaannya bahkan ada yang meninggal dekat dengannya. Di tengah suasana yang tidak menentu seperti ini, fisik dan mental pun teruji dengan sendirinya. Pasien-pasien silih berganti dengan berbagai macam kondisi, kanan dan kiri bahkan depan kasur tempat tidur ayah pun silih berganti pasien. Ada yang meninggal, nangis, sesak, muntah dan hal lainnya, juga terdengar suara tangisan anak balita di ruangan ini.

Pikir ayahku “kasihan sekali ada balita yang terkena virus ini dan harus merasakan sakit dalam keadaan seperti ini”, sambil sesekali mencari sumber suara tangisan balita itu ada di mana dengan melihat-lihat sekeliling ruangan ini karena keadaan ayahku yang terbatas. Anehnya ayahku tidak menemukan sumber suara itu dan coba untuk beristirahat sesekali mengabaikan keributan yang ada.

Keadaan dan kondisi disini sungguh tidak mengenakkan, terdengar lagi suara tangisan anak balita itu diiringi dengan adanya pasien yang meninggal. Lagi-lagi ayahku mencari sumber suara tangisan anak balita tersebut dan tidak ada. Kejadian ini pun sering terulang sehingga beberapa hari ini ayahku baru menyadari bahwa setiap ada tangisan balita pasti ada yang meninggal begitu pula sebaliknya (ada yang meninggal pasti ada suara tangisan balita).

Karena ruang ICU yang masih penuh, mau gak mau ayahku belum bisa dipindahkan keruangan ICU. Kondisi ayahku yang masih memerlukan perawatan pun mulai lemah dan goyah karena tidak kuat dengan beberapa situasi yang ada, ditambah kejadian suara tangis anak balita itu. Setelah menunggu beberapa hari, Minggu akhirnya ayahku dapat kabar dan bisa pindah ruangan ke ICU.

Tepat sebelum kepindahannya keruangan ICU, ayah ku mendengar suara tangisan balita itu lagi, sontak dia terbangun dari tidurnya dan tepat di bagian depan kasur, terlihat balita yang sedang membelakanginya. “oh ini yang selama ini aku cari sosoknya dibalik suara tangisnya selama ini, tapi gak ada yang meninggal kan?” baru saja menggumam balita itu menoleh perlahan kearah ayahku dengan suara tangis campur ketawa yang sangat bising dengan ekspresi mengolok-olok sambil mendekat. Betapa terkejut dan takutnya  ayahku mendengar dan melihat sosok balita itu, mukanya yang tua seperti kakek-kakek dengan tubuh kecil seumur 3/4 tahunan yang lumayan menyeramkan. Ayahku hanya bisa terdiam dan berdoa saat kejadian itu berlangsung.

Akhirnya ayahku berpindah ke ruang ICU. Belum juga lama di ruangan itu, keadaan pun ternyata jauh lebih menegangkan dan menyeramkan juga. Keadaan yang tak biasa pun sering terlihat saat di Rumah Sakit. Lagi-lagi teman seruangannya silih berganti ada yang sembuh dan ada yang meninggal juga. Dan di ruang ini pula ada kejadian aneh yang lagi-lagi harus ayahku alami saat itu. Terdengar suara burung dengan jelas, sekaligus suara itupun menjadi pertanda bahwa ada yang meninggal setiap burung itu bersuara. “Belum juga seminggu mengalami kejadian aneh di ruang IGD sekarang harus mengalami kejadian yang hampir sama dengan sebelumnya” gerutunya dengan sisa-sisa semangat untuk sembuh dan harus segera keluar dari rumah sakit.

Untungnya untuk kejadian kali ini, ayahku tidak diperlihatkan sosok-sosok aneh lainnya dan ayahku pun keluar dari Rumah sakit dengan keadaan sehat walafiat.

Story by: Nadapram