- Advertisement -

Daop 2 Bandung Maksimalkan Sarana dan Prasarana Menghadapi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdgcom – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung telah menetapkan masa angkutan libur Natal dan Tahun Baru 2024 selama 18 hari, mulai 21 Desember 2023 sampai 7 Januari 2024. Untuk mensukseskan Angkutan Nataru 2024 Daop 2 Bandung telah mempersiapkan seluruh sarana siap operasi dan prasarana yang handal.

Manager Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan persiapan dengan melakukan pemeriksaan kondisi sarana baik lokomotif maupun kereta yang akan dioperasikan guna mendukung angkutan Nataru 2024. Pemeriksaan dan perawatan ini untuk menjamin keamanan, kelancaran dan ketepatan waktu saat angkutan Nataru 2024.

Selama masa Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Daop 2 Bandung menyiapkan armada sarana yang handal dan siap operasi baik lokomotif dan kereta. Untuk lokomotif Daop 2 Bandung menyiapkan 10 Lokomotif seri CC201, 3 Lokomotif CC203, dan 12 lokomotif CC206 sedangkan untuk kereta menyiapkan 225 Kereta dan 5 Trainset KRDE.

“Untuk perawatan sarana baik lokomotif maupun kereta dilakukan perawatan secara periodik berdasarkan masa pakai dari perawatan harian (Daily Check), perawatan 1 Bulan (P1), perawatan 3 bulan (P3), perawatan 6 bulan (P6), perawatan 12 bulan (P12) hingga perawatan 24 bulan (P24) dilakukan di Depo Lokomotif dan Depo Kereta. Untuk perawatan 24 bulan sendiri dilakukan di Balai Yasa Lokomotif Yogyakarta dan Balai Yasa Manggarai. Seluruh sarana yang ada di Daop 2 Bandung pada saat angkutan Nataru 2024 harus siap operasi semuanya,” ujar Ayep.

Antisipasi sarana selama Angkutan Nataru KAI Daop 2 Bandung menyiapkan 2 Lokomotif Posko yang ditempatkan di Depo Lokomotif Bandung dan Stasiun Cibatu, menempatkan 1 Kereta Pembangkit di Depo Kereta Bandung dan menyiapkan Crane di Depo Lokomotif Bandung.

Mengantisipasi datangnya musim hujan dan cuaca ekstrim yang bertepatan dengan masa Angkutan Nataru 2023/2024, Daop 2 Bandung meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA diantaranya dengan melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, membuang lumpur keluar Rumija, perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 14 titik yaitu di Stasiun Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Cibeber, Rendeh, Purwakarta dan Cibungur juga menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra 60 orang, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra 36 orang, dan petugas posko daerah khusus ekstra 32 orang. Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA.

“KAI Daop 2 Bandung tetap berkomitmen menjaga keselamatan perjalanan kereta api dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tutup Ayep.