BANDUNG, infobdg.com – Pengumuman tentang sayembara mengadopsi dan memindahkan kucing ke pasar dari Gedung DPRD Jawa Barat semakin mendapat kritik dari masyarakat pecinta hewan, terutama pecinta kucing.
Dilansir dari jabar.tribunnews.com, sekretariat DPRD Jabar yang menyelenggarakan sayembara tersebut dianggap kurang mengikuti perkembangan terkini terkait penanganan kucing liar yang sudah dilakukan oleh beberapa instansi di Bandung, baik swasta maupun pemerintah.
Jayson (37), seorang pecinta kucing yang aktif memberi makan kucing di Bandung, merasa prihatin dengan pengumuman tersebut. Dia menyoroti adanya pusat kesehatan hewan dan program sterilisasi kucing yang sudah ada di Bandung.
“Mereka seharusnya lebih update tentang hal ini dan tidak langsung membuang secara tidak manusiawi,” ujar Jayson.
Dia juga merasa heran dengan pembelaan dari pihak Sekretariat DPRD Jabar terkait sayembara ini. Menurutnya, perilaku kucing mencerminkan perilaku manusia di lingkungannya.
Sabrina (28), seorang pecinta kucing yang juga bekerja di Gedung Sate, menilai bahwa sayembara ini tidak bijaksana. Dia menyarankan agar masalah kucing liar bisa diserahkan kepada komunitas pencinta kucing yang ada di Bandung.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, mengaku baru mengetahui tentang sayembara tersebut dan akan menelusuri informasinya lebih lanjut karena mendapat respons negatif dari masyarakat.
“Saya belum punya data pasti. Saya akan cek dulu,” ujar Herman, yang menduga bahwa sayembara tersebut mungkin hanya sekadar ucapan tanpa tindakan konkret.