- Advertisement -

Evaluasi Operasi Pasar Beras Medium SPHP oleh Disdagin Kota Bandung, Upayakan Tertib dan Cepat

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung sedang meninjau pelaksanaan operasi pasar murah beras medium SPHP yang diadakan oleh Pemerintah Kota Bandung.

Disdagin, yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ini, telah memulai sesi kedua operasi pasar pada hari Senin (26/2/2024). Operasi pasar hari ini dilakukan di tiga kecamatan, yaitu Arcamanik, Rancasari, dan Bojongloa Kaler.

Menurut Meiwan Kartiwa, Kepala Bidang Pendistribusian dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, hasil evaluasi dari sesi pertama menunjukkan bahwa pada hari pertama dan kedua, terjadi antrian yang sangat padat karena semua warga dipusatkan di satu titik, seperti kecamatan.

“Akhirnya kami putuskan untuk mengirimkan beras medium SPHP ini ke kecamatan, kemudian kecamatan mendistribusikannya ke kewilayahan (kelurahan),” ungkap Meiwan di Kecamatan Arcamanik, pada Senin.

Operasi pasar murah beras medium di wilayah Antapani menjadi perbincangan viral karena antrian warga yang sangat panjang.

Meiwan menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena Lapangan Gasmin digunakan sebagai tempat distribusi untuk beberapa kelurahan, termasuk Antapani Tengah dan Kidul, serta Antapani Kulon dan Wetan.

“Tapi, alhamdulillah di sana berjalan lancar dan tak terjadi hal tak diinginkan. Operasi pasar berjalan aman dan tertib sampai selesai dan mungkin ramai di medsos itu karena awal-awal jadi masih penuh,” ucapnya.

Pada awalnya, operasi pasar di wilayah Antapani, terutama Antapani Kidul, dilaksanakan di sebelah Lapangan Gasmin dan berlokasi di tepi jalan.

“Terbayang kan bakal lebih mengganggu masyarakat. Kami pun memohon maaf. Setiap operasi pasar ini tak bisa disamaratakan, yang penting kegiatannya aman, lancar, dan tertib. Mohon maaf juga jika masih ada warga yang belum mendapatkan karena ketersediaannya terbatas,” jelasnya.

Menurutnya, pendistribusian operasi pasar beras medium SPHP dilakukan di tingkat kelurahan untuk mengurangi antrian warga. Hal ini terutama karena jumlah warga di tingkat kelurahan biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan tingkat kecamatan.

“Jadi, bisa cepat selesai juga kegiatannya sekitar pukul 09.00-09.30 WIB selesai. Sejauh OP beras medium SPHP ini kuota tambahan di sesi 1 baru terdapat di Kiaracondong dan Antapani lantaran jumlah penduduknya padat,” tutupnya.