Tempo.Co – Lima Pemuda asal Bandung, Bayu Ardianto 29 tahun, Dhika Pranastyasih (31), Theodorus bayu Pratama (21), Usep M. Saepudin (33) dan Nyimas Nurul Suhartini (20), melintasi Vietnam, Kamboja, Thailand dan Malaysia selama 28 hari dengan bersepeda. Selain untuk memperingati hari lingkungan sedunia, para bike-packer ini juga melakukan promosi budaya.
“Kami membawa souvenir angklung pelbagai ukuran, setiap kali bertemu penduduk lokal kami memberikan angklung dan sekaligus menjelaskannya,” kata Bayu Ardianto yang ditemui Tempo di Kuala Lumpur, Jumat, 7 Juni 2013.
Rasa penasaran untuk mengenal langsung kearifan lokal dan kondisi alam negara tetangga mendorong para pemuda Bandung ini menempuh perjalanan ribuan kilometer dari Ho Chi Minh City hingga Kuala Lumpur. “Selama ini kami hanya mendengar cerita bagaimana para biker internasional melintasi Negara Asean. Kami tertantang untuk mencobanya sendiri,” kata Bayu.
Dan benar, ungkap Bayu, prasarana jalan dari Vietnam, kamboja dan Thailand memang sangat mendukung bagi para biker. “Jalanan luas dan halus, hampir semua highway (jalan tol) juga menyediakan jalan khusus bagi pesepeda,” ujar Bayu sembari berharap bahwa jalan-jalan seperti yang pernah mereka lalui nantinya juga ada di Tanah Air.
Pengalaman tak terlupakan lainnya, menurut Dhika Pranastyasih adalah keramahan orang lokal maupun WNI yang mereka temui di sepanjang perjalanan. “Kadang kami harus menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan penduduk lokal, namun mereka tetap ramah dan memberi kami tumpangan,” ujarnya.
Memasuki Malaysia, kata Dhika, beberapa WNI yang telah menetap di negara Jiran tersebut menyatakan rasa terharunya melihat bendera Merah-Putih yang mereka kibarkan di sepedanya. “Ada diantara mereka yang menangis melihat bendera kita berkibar.”
Sumber : www.tempo.co
