- Advertisement -

Jabar Masih Terus Petakan Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Provinsi Jawa Barat masih terus memetakan daerah dan warga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Hal tersebut dipastikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, saat ditemui Senin (7/12).

Seperti diketahui, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 siap pakai sudah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12) malam dan kini sesuai prosedur disimpan dalam suhu dingin di gudang Bio Farma di Kota Bandung.

Setiawan mengatakan, daftar prioritas dibuat karena jumlah vaksin siap pakai yang didatangkan di tahap pertama ini jumlahnya terbatas.

“Kami paham betul harus ada prioritas penerima vaksin, jadi prioritasnya untuk zona merah dengan daerah risiko tinggi,” ujar Setiawan, Senin (7/12).

“Lalu di zona merah tersebut, kita kriteriakan lagi, yang paling terlihat membutuhkan berapa. Misalnya di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) 2,6 juta yang kita prioritaskan, kemudian (Zona merah) Bandung Raya,” tambahhya.

Adapun merujuk data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar saat menggelar simulasi sistem pemberian vaksin Covid-19, sasaran vaksinasi di Jabar adalah 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.

Vaksin akan fokus diberikan kepada zona merah di lima daerah Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70% kasus Covid-19 di Jabar.

Berikutnya, Bandung Raya (Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi) yang juga banyak terdapat kasus penularan Covid-19.

Kendati demikian, Setiawan menegaskan pihaknya akan terus menghitung serta memetakan prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap pertama yang dibeli oleh pemerintah pusat

Selain itu, dari simulasi pemberian vaksin yang digelar oleh Pemprov Jabar, Setiawan menjelaskan bahwa vaksinasi secara massal membutuhkan ruangan besar, seperti misalnya di gelanggang olah raga (GOR).

“Puskesmas kapasitas tempatnya terbatas. Dari hasil simulasi, diketahui setiap individu yang divaksin itu memerlukan waktu sekitar 30 menit,” tutur Setiawan

“Selama waktu tunggu tersebut, ketika hadir masyarakat lain yang ingin divaksin lagi, maka akan terjadi penumpukan,” lanjut dia.