- Advertisement -

Jelang Musim Penghujan, DPU Kota Bandung Lakukan Sejumlah Langkah Antisipatif

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Menjelang musim hujan yang diprediksi terjadi pada akhir Oktober hingga puncaknya di Januari-Februari tahun 2021 mendatang, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah melakukan sejumlah langkah antisipatif di Kota Bandung. Salah satu yang masif dikerahkan yakni pembuatan drum pori atau sumur imbuhan dangkal.

Foto: Humas Kota Bandung

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Didi Ruswandi mengatakan, hingga 5 Oktober 2020, pihaknya telah memasang 2.472 titik drumpori yang tersebar di beberapa lokasi. Pihaknya juga saat ini tengah menyiapkan sumur imbuhan dalam untuk menunjang program antisipasi banjir.

Dari 15 titik sumur yang direncanakan, saat ini DPU tengah mengerjakan sumur imbuhan dalam di daerah Cingised. Sementara sisanya, masih menunggu anggaran yang akan datang.

“Dalam waktu dekat, DPU akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3 Miliar untuk pembuatan 15 titik sumur. Sebanyak 6 dari 15 titik sumur telah dipastikan pembangunannya,” ungkap Didi pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu (7/10).

Titik tersebut diantaranya di Kelurahan Rancanumpang, Derwati, Rancasari, Mekarmulya, Cimencrang, dan Cisaranten. “Sisanya, 9 titik sedang dilakukan proses pencarian serta sosialisasi kepada masyarakat setempat,” terang Didi.

Didi juga menjelaskan, pihaknya telah membuat retensi di alur sungai. Hal itu berdasarkan pengalaman pembuatan retensi tahun lalu di sungai Cikiley dan Cikadut yang cukup efektif menahan sedimen dan air.

“Tahun ini untuk mengantisipasi banjir di wilayah Arcamanik, kami telah selesai membuat retensi di daerah sungai Cisanggarung atau Cipagalo,” jelasnya.

Selain itu, Didi juga menuturkan, tahun ini DPU telah membangun sedimen trap di tiga lokasi tambahan, diantaranya di Cirapuhan, Cipariuk, dan Cipamokolan.

“Di Cirapuhan yang diharapkan dapat mengurangi debit air yang mengalir ke arah Cikutra Barat. Sedangkan di wilayah Cipariuk yang masih dalam proses pencarian titik lokasi pembangunan yang diharapkan dapat mengurangi debit banjir ke arah Panyileukan. Terakhir di wilayah Cipamokolan yang diharapkan akan mengatasi banjir di wilayah Jatihandap,” terangnya.

Tidak hanya pembangunan sumur dan sedimen trap saja, DPU juga melakukan upaya antisipatif terhadap titik lokasi banjir di beberapa UPT. Khusus untuk UPT Gedebage di area pasar induk, masih dalam proses pembuatan kolam retensi.

“Titik fokus pengawasan yang rawan sampah, serta upaya lainnya untuk mengurangi banjir akan kami terus upayakan agar tidak terjadi banjir,” pungkas Didi.