- Advertisement -

JQR dan Ridwan Kamil Bantu Bocah Korban Bullying di Kabupaten Bandung

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Seorang anak SD bernama Laael Rizki Ramadhan (11), yang merupakan korban perundungan (bullying) oleh teman-teman di sekolahnya, mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Foto: JQR

Rizki diundang langsung ke Gedung Sate oleh Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, bersama kedua orangtuanya, pada Selasa (26/9) lalu.

Senyum sumringah pun terpancar dari raut wajah Rizki, saat Kang Emil memberikan peralatan sekolah baru untuknya. Ayah Rizki, Hendra, dan ibunya Novi, juga tak kuasa menahan air mata.

Untuk diketahui, Rizki bersekolah di salah satu SD di Baleendah, Kabupaten Bandung, dan menjadi korban perundungan diejek teman sekolahnya karena ia seringkali memakai seragam yang sama berungkali, Rizki tak memiliki seragam baru.

Bahkan, sepatu dan tas yang sering dipakainya itu merupakan pemberian dari orang lain.

Hendra, sang ayah pun menangis mencurahkan kondisi ekonominya yang kesulitan. Dirinya sudah lama tak bekerja yang dulu hanya bekerja sebagai supir truk.

“Kami sekeluarga dalam kesulitan ekonomi,” ujar Hendra, saat bertemu Kang Emil.

Kang Emil pun, saat memberikan bantuan kepada Rizki. memberikan pesan agar Rizki tetap semangat untuk belajar dan terus bersekolah.

Kepada Hendra, Kang Emil berjanji akan memberikan pekerjaan.

“Saya kasih kerjaan, yang penting halal dan dapet penghasilan,” ujar Kang Emil.

Selain itu, ibunya Rizki pun dijanjikan Kang Emil akan dibuatkan tempat usaha untuk berjualan makanan disekitar rumahnya. Agar kedepannya bisa mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.

Menanggapi hal ini, Koordinator Satgas Anti Perundungan Jabar Quick Response (JQR), Rini Marlina mengungkapkan, bahwa kasus-kasus perundungan yang terjadi di Jawa Barat senantiasa mendapatkan atensi khusus dari Gubernur, termasuk pembentukan tim satgas khusus JQR untuk menangani kejadian perundungan.

“Program ini langsung atensi dari bapak Gubernur Ridwan Kamil, nantinya akan melaksanakan mulai dari advokasi, edukasi dan konseling. Kedepannya kami juga bersama Disdik Jabar akan melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang juga akan turut melibatkan guru-guru BP se-Jawa Barat,” ungkap Rini.

Ia berharap, kejadian perundungan yang marak terjadi di Jawa Barat ini tidak terulang kembali dan menjadi perhatian khusus untuk para guru dan orangtua. Menurut Rini, sampai saat ini, JQR terus mendapatkan laporan perihal perundungan dari masyarakat.

“Sejak 2019 JQR telah merespons aduan yang berkaitan dengan kasus perundungan, dengan banyaknya aduan yang masuk maka akan kita respon dengan sangat serius,” ucapnya.

Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr. Siska Gerfianti, mendukung penuh pembentukan satgas anti perundungan. Kini, bersama JQR, pihaknya tengah membuat formula kolaborasi untuk efektivitas satgas.

“Gagasan Gubernur untuk satgas anti perundungan akan kita dukung secara maksimal,   kita akan kolaborasi dengan dinas terkait serta pihak yang konsen dengan masalah perundungan dari mulai pendampingan, medis hingga jika terjadi kemungkinan timbul masalah hukum,” tutupnya.***