- Advertisement -

JQR Lanjutkan Pemberian Bantuan Berupa Kursi Roda Bagi Disabilitas Korban Gempa Cianjur

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Jabar Quick Response (JQR) melanjutkan pemberian bantuan kepada korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur.

Foto: Diskominfo Jabar

 

Bantuan tersebut berupa kursi roda bagi penyandang disabilitas yang diberi nama program “PENA BUDI” atau Penyediaan Alat Bantu Disabilitas.

Manager Operasional JQR, Nizar Ilyasa mengatakan, bahwa bantuan kursi roda ini merupakan salah satu prioritas kebutuhan warga terdampak, khususnya warga yang membutuhkan kursi roda maupun alat bantu jalan lainnya.

“Bantuan alat penunjang untuk masyarakat disabilitas yang diakibatkan terkena reruntuhan yang menyebabkan korban jadi disabiltas, support dari kami berupa kursi roda dan tongkat jalan,” ungkap Nizar.

Nizar menjelaskan, pihak JQR sendiri telah melakukan pendataan untuk bantuan Penyediaan Alat Bantu Disabilitas ini. Untuk saat ini, ada 3 Kecamatan yakni Kecamatan Cugenang dengan jumlah disabilitas laki-laki sebanyak 111 orang, dan disabilitas perempuan sebanyak 165 orang.

Selanjutnya Kecamatan Pacet dengan penyandang disabilitas laki laki sebanyak 8 orang, dan disabilitas perempuan sebanyak 9 orang. Juga Kecamatan Warungkondang dengan disabilitas laki-laki sebanyak 13 orang, dan disabilitas perempuan sebanyak 12 orang.

“Sebagian bantuan kursi roda sudah kami distribusikan untuk penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Perlu diketahui, JQR meluncurkan program bantuan lanjutan yang diberi nama “Jabat Tangan Untuk Cianjur” yang artinya Jabar Bantu Tangani Kebencanaan.

Foto: Diskominfo Jabar

Program ini bertujuan untuk mengakselerasi upaya rehabilitasi dan rekonstruksi penangangan korban terdampak gempa di Kabupaten Cianjur.

Dalam waktu dekat ini, JQR juga akan meluncurkan program BERTEDUH (Pemberian Tempat Darurat Untuk Hunian).

Program ini merupakan program penyediaan rumah hunian darurat untuk pengungsi dimana menurut data yang sudah dihimpum JQR sebanyak 114.683 jiwa mengungsi di 494 titik pengungsian yang tersebar di 16 kecamatan terdampak.

Nizar menambahkan, pengungsi sebelumnya hidup di tenda-tenda yang tidak mendukung fasilitas dasar dan sanitiasi yang kurang layak.

“Program BERTEDUH memastikan pengungsi dapat tinggal pada hunian yang sehat, dirancang dengan bagus dan fungsional,” tutup dia.***