BANDUNG, infobdg.com – PT CHINT Indonesia memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan teknologi listrik di Indonesia dengan menghibahkan perangkat Dynamic Voltage Restorer (DVR) kepada Institut Teknologi Bandung (ITB).
Peralatan ini akan digunakan di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB untuk penelitian dan pengujian lebih lanjut dalam mitigasi masalah kualitas daya listrik, khususnya fenomena kedip tegangan yang sering terjadi dalam sistem kelistrikan industri.
Penyerahan perangkat ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Direktur PT CHINT Indonesia, Ace Chang, dan Dekan STEI ITB, Dr. Tutun Juhana, di sela-sela seminar bertema “Fenomena, Analisis, dan Mitigasi Kedip Tegangan” yang berlangsung di Kampus ITB pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai industri yang tertarik pada solusi teknologi terbaru untuk masalah kualitas daya.
Kerja sama ini telah melibatkan beberapa simulasi di Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB, yang menunjukkan hasil signifikan dalam meningkatkan kinerja DVR. Beberapa aspek penting yang diuji meliputi performa DVR, respons time terhadap fluktuasi tegangan, dan sizing komponen penyimpanan energi seperti superkapasitor.
Simulasi ini membuktikan bahwa DVR yang dihibahkan dapat berfungsi secara optimal dalam mengatasi fenomena kedip tegangan atau voltage sag yang dapat mengganggu proses produksi dan merusak peralatan industri.
Ketua Laboratorium Sistem Tenaga Listrik STEI ITB, Dr. Nanang Hariyanto, menjelaskan bahwa keberadaan DVR sangat penting bagi industri yang sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil, seperti industri manufaktur, kesehatan, pangan, dan otomotif.
“Fenomena kedip ini memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi bisa dimitigasi dengan menggunakan perangkat DVR. Alat ini bekerja dengan menginjeksikan tegangan ke dalam sistem untuk mengkompensasi setiap gangguan yang mempengaruhi tegangan beban,” ujar Dr. Nanang.
DVR juga memiliki keunggulan dibandingkan dengan Uninterruptible Power Supply (UPS) tradisional, karena mampu mendeteksi dan menstabilkan kedip tegangan dalam waktu 0,002 detik tanpa harus bergantung pada baterai.
“Ini menjadikannya solusi yang lebih hijau dan ramah lingkungan, karena mengurangi penggunaan baterai yang umumnya harus diganti setiap 3-5 tahun,” tambah Daniel Pang, Direktur R&D CHINT Global Asia Pacific.
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi industri, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa ITB untuk mengaplikasikan konsep kelistrikan dalam situasi nyata.
“Dengan adanya DVR ini, mahasiswa dapat belajar langsung bagaimana mengatasi gangguan tegangan, memperkaya pengetahuan teknis mereka, dan mempersiapkan diri untuk berkontribusi dalam proyek-proyek di bidang manajemen kualitas daya listrik,” ungkap Dr. Nanang.
Direktur PT CHINT Indonesia, Ace Chang, berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan membantu memecahkan masalah kelistrikan di Indonesia.
“Kami berharap mahasiswa Teknik Tenaga Listrik STEI ITB dapat melakukan penelitian dengan perangkat DVR ini sehingga dapat memitigasi persoalan listrik di Indonesia,” ujar Ace Chang.***