- Advertisement -

Melangkah Bersama, Unilever Indonesia dan Kemenag RI Berkolaborasi untuk Kesehatan Santri

Berita Lainnya

ARTIKEL, infobdg.com – Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy telah meluncurkan program “Pesantren Sehat Lifebuoy” di Pondok Pesantren Mathla’ul Huda Bandung, Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan santri dan santriwati.

Acara peluncurannya dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Kepala Bidang Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kanwil Departemen Agama Jawa Barat dan perwakilan Unilever Indonesia, pada Senin (19/2).

Dalam program ini, sekitar 500 santri dan santriwati akan terlibat dalam berbagai kegiatan edukasi kesehatan dan pelatihan untuk menjadi Duta Santri. Tujuannya adalah agar mereka bisa menjadi agen perubahan dalam menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan, terutama dalam praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 momen penting.

Menurut Kabid Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kanwil Departemen Agama Jawa Barat, Drs. H. Ahmad Fatoni, MM., kerja sama dengan Unilever Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan. Ahmad Fatoni juga mengungkapkan terima kasih atas kontribusi Unilever Indonesia dalam memperkuat pondok pesantren melalui pendekatan kesehatan tubuh, gigi, dan mulut.

“Untuk itu, terima kasih atas kehadiran Unilever Indonesia untuk penguatan pondok pesantren melalui jalur kesehatan tubuh, gigi, dan mulut, dan kebiasaan untuk menciptakan nuansa-nuansa baru,” ujar Ahmad Fatoni.

Pimpinan Pondok Pesantren Mathla’ul Huda Bandung, KH. Miftahul Khoer, S.Pd., menambahkan bahwa pelatihan untuk menjadikan santri berseri bercahaya, sehat, dan percaya diri sangat penting.

“Artinya, para santri dianjurkan supaya tidak saja meningkat ilmunya, tetapi juga meningkat fisiknya, sehat dan wal’afiat,” tekannya.

Salah satu aspek utama dari program ini adalah gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 momen penting, yang diharapkan dapat melindungi para santri dari berbagai penyakit. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hanya sekitar 46,9% populasi di Kota Bandung yang memiliki kebiasaan CTPS. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran akan praktik CTPS diharapkan dapat melindungi lebih banyak orang dari penyebaran penyakit.

Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia, Erfan Hidayat, menjelaskan bahwa Lifebuoy berperan dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan di pesantren, termasuk dengan mencetak Duta Santri sebagai peer educator dalam program peer-to-peer learning.

“Sejak tahun 2019 program Pesantren Sehat Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren dan memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 santri/santriwati di Indonesia,” beber dia.

Program Pesantren Lifebuoy dibagi menjadi dua tahap, yaitu pemilihan Duta Santri dan tahap pembiasaan CTPS selama 21 hari. Melalui pendekatan peer-to-peer learning, santri diharapkan dapat saling menginspirasi dan mendukung satu sama lain dalam meningkatkan praktik kesehatan mereka.

Selain memberikan pelatihan, Lifebuoy juga memberikan bantuan berupa dana pendidikan, alat penunjang pendidikan, dan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya kepada pesantren.

“Dengan dilaksanakannya program Pesantren Sehat Lifebuoy di Kota Bandung, kami berharap dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren maupun masyarakat yang lebih sehat,” tutur Erfan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan seperti ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan dapat ditingkatkan, serta masyarakat dapat hidup lebih sehat dan berkualitas.***