BANDUNG, infobdg.com – Peternak ayam lokal saat ini tengah dilanda keresahan, pasalnya, mereka dipaksa menerima impor daging ayam dari Brasil setelah tiga kali kalah berturut-turut dalam sengketa di World Trade Organization (WTO).

Keterangan Foto: Istimewa/NET (selular.ID)

Meskipun produksi dan konsumsi ayam di Indonesia selama tiga tahun belakangan ini mengalami surplus, namun rencana masuknya ayam Brasil ke tanah air membuat eksistensi peternak ayam lokal semakin terancam. Layaknya peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga, masalah harga ayam yang sempat anjlok pada Juni lalu kini ditambah lagi dengan kebijakan impor ayam Brasil yang Harga Pokok Penjualan (HPP) nya jauh lebih murah.

Abbi Angkasa Perdana Darmaputra, perwakilan kelompok peternak dari komunitas Andalan Nusantara Tangguh (ANT) di Bandung mengungkapkan, salah satu penyebab HPP ayam Brasil lebih murah dari ayam lokal adalah harga jagungnya yang murah berkat proses ternak yang efisien.

Advertisement

“Karena di Brasil, mereka beternak secara efisien sehingga harga jagungnya lebih murah. Mereka juga didukung oleh pemerintah, mereka mendapatkan insentif HPP nya hanya 1 dolar atau Rp 14.000 padahal ayam Brasil itu ukurannya besar-besar. Bayangkan jika ayam-ayam itu sampai ke Indonesia, harganya mungkin hanya 70% dari harga ayam lokal,” beber Abbi pada Infobdg, Senin (19/8).

HPP ayam lokal sendiri saat ini berada pada kisaran Rp 18.000-Rp 20.000, yang mana akan sampai di tangan konsumen dengan harga Rp 32.000-Rp 35.000 per kg. Apabila ayam Brasil nantinya masuk ke pasar Indonesia, tentu harganya akan jauh lebih murah menyaingi ayam dari peternak lokal.

“Peternak rakyat akan ditantang dengan masalah baru, mereka harus mencari efisiensi lagi supaya lebih murah HPP produksinya padahal rekan-rekan yang mengelola hasil mereka sudah kerja luar biasa berusaha setengah mati untuk bisa menahan itu (impor ayam Brasil),” tandasnya lagi.

Kekhawatiran Abbi, dibukanya kesempatan ayam asing masuk ke Indonesia ini akan mencekik usaha peternak lokal. Seakan tak ada celah untuk keluar dari masalah tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sendiri kini telah pasrah dengan mengizinkan ayam Brasil diimpor ke Indonesia. Abbi berharap, masyarakat Indonesia bisa dengan bijak menghadapi situasi rumit ini.

“Mudah-mudahan Tuhan menolong kita di situasi saat ini. Karena pemerintah sudah berusaha namun tetap tidak bisa juga, maka satu-satunya jalan adalah dengan mengimbau masyarakat agar tetap mengonsumsi ayam lokal karena kita juga sudah menerapkan teknologi canggih, tentunya lebih fresh dan tidak kalah dengan ayam asing,” pungkas Abbi.

Previous articleHari Jadi Jawa Barat ke-74, Emil Ingatkan Pentingnya Kolaborasi dan Inovasi Menuju Jabar Juara Lahir Batin
Next articleBisnis Perhutanan di Jawa Barat Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat