- Advertisement -

Tangani 4 Titik Banjir di Kota Bandung, Ini Langkah Pemkot

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Intensitas hujan yang semakin tinggi di Kota Bandung belakangan ini membuat pemerintah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi bencana banjir.

Foto: Diskominfo Bdg

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, pada Rabu (5/10). Dirinya beserta sejumlah pejabat dinas terkait meninjau di 4 titik lokasi banjir di Kota Bandung.

Lokasi tersebut pertama di Kolam Retensi Bima, kedua di Sungai Ciwarga Kelurahan Sukaraja, kemudian di TPU Sirnaraga, dan Jalan Tresna Asih Kecamatan Astana Anyar.

Tiap titik banjir yang ditinjau mendapat penanganan berbeda. Di Kolam Retensi Bima misalnya, benteng yang jebol akibat arus air diperbaiki. Juga optimalisasi manajemen air di kawasan ini yang terus digenjot.

Selanjutnya, titik banjir di Sungai Ciwarga, Kelurahan Sukaraja, ditangani dengan upaya perbaikan aliran sungai yang masuk ke Sungai Ciwarga.

“Terdapat penyempitan jalur di sungai yang berakibat lubernya aliran sungai ke pemukiman warga. Namun kami perlu koordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum) karena ini mencakup lintas kota kabupaten,” ucap Ema.

Ia memastikan, saat ini perbaikan aliran Sungai Ciwarga langsung dikerjakan tepat setelah peninjauan.

Ema menyebut, berdasarkan kesaksian warga, jika aliran air di Sungai Ciwarga dalam kondisi normal (tidak ada luapan), kawasan ini terbebas dari banjir.

“Kalau untuk jangka panjang, kami melihat ada lahan Kementerian PUPR di sini. Saya akan lapor ke Pak Wali Kota, semoga bisa dikoordinasikan lahan ini agar dihibahkan kepada Pemkot Bandung. Tujuannya untuk dibuat kolam retensi,” beber Ema.

Di TPU Sirnaraga, sejumlah perbaikan pun digeber. Ema menyebut kawasan ini akan dipasang bronjong dan juga diterasering. Selain itu, optimalisasi sumur imbuhan pun dilakukan untuk penanganan banjir di titik ini.

Terakhir, di Jalan Tresna Asih Kecamatan Astanaanyar, upaya koordinasi dilakukan dengan warga untuk menangani banjir.

“Kalau dilihat, kawasan ini memang letaknya ada di bawah. Namun, ada sejumlah aspirasi masyarakat untuk meminimalisir arus air yang masuk ke kawasan ini. Teknisnya akan dibahas dengan dinas terkait (DSDABM Kota Bandung),” kata Ema.

Ia pun berpesan, pemeliharaan sungai dalam konteks penanganan banjir di Kota Bandung perlu dilakukan secara masif dan terintegerasi.***