- Advertisement -

Komunitas Aleut: Bandung Pernah Mendapat Julukan Kota Kuburan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Ngaleut punya arti jalan-jalan barengan. Tapi kalau komunitas Aleut bukan cuma jalan-jalan aja tapi juga mencari dan belajar mengenai sejarah Bandung. Jalan-jalannya juga beneran jalan kaki loh wargi Bandung. Setiap hari minggu dengan rutin komunitas ini mencari ilmu sejarah disudut-sudut kota Bandung. Selain jalan-jalan di Bandung, komunitas ini mendapatkan ilmu lebih dalam tentang Bandung.

SONY DSC

Di setiap sudut kota Bandung banyak kejadian dan sejarah yang wargi Bandung belum banyak tahu. Nah komunitas Aleut ini bakal lebih mengenalkan Bandung dari masa ke masa. Kang Irfan Teguh, anggota dari komunitas Aleut menceritakan bahwa dulu Bandung pernah mendapat julukan kota kuburan. Dulu kawasan Banceuy merupakan area pemakaman untuk warga Tionghoa, Eropa dan Belanda namun dipindahkan ke Kebon Jahe yang sekarang menjadi Gor Pajajaran untuk area kuburan warga Eropa dan Belanda, untuk warga Tionghoa dipindahkan ke Babakan Ciamis kemudian dipindahkan lagi ke Cikadut.

Namun untuk warga pribumi, menguburkan Jenazah hanya dilakukan di perkarangan rumah saja. Namun akhirnya pemerintah Hindia-Belanda melarang dan merubah kawasan Sirnaraga dan Astana Anyar menjadi pemakaman umum untuk warga pribumi. Bisa wargi Bandung bayangkan semerawut apa kuburan pada jaman dulu, pemakaman yang dipindah-pindah. Bahkan komunitas aleut menemukan batu nisan makan orang Belanda yang sekarang dijadikan tempat menyuci.

CcRkSqSUYAERKSF

Komunitas Aleut ini terbentuk berawal dari ospek mahasiswa jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran. Pada saat itu untuk mengganti perpeloncoan, mahasiswa Sejarah Unpad mengitari Bandung untuk mencari tempat dan pengetahuan sejarah yang berada di Kota Bandung ini. Karena terinspirasi dari beberapa buku karangan Haryoto Kunto yang menceritakan Bandung seperti Wajah Bandoeng Tempo Doeloe dan Semerbak Bunga di Bandung. Namun, akhirnya jadilah sebuah komunitas yang beranggotakan bukan hanya wargi Bandung saja tapi banyak juga orang di luar kota Bandung bergabung di komunitas ini karena keingintahuan mereka mengenai Bandung dari masa ke masa.

kelas-resensi-komunitas-aleut-kedai-preanger

Selain ngaleut atau jalan-jalan mengelilingi sudut kota Bandung komunitas ini juga ada beberapa rangkaian kegiatan yang rutin setiap minggunya. Pada hari selasa jadwalnya untuk menonton film di kedai Kopi Preanger, di hari kamis komunitas ini menggelar kamisan tapi bukan kamisan di depan Gedung Sate. Kamisan yang mereka lakukan adalah konsolidasi internal sesama anggota, membicarakan kegiatan hari selanjutnya seperti untuk hari sabtu karena di hari sabtu komunitas ini mengadakan kelas literasi yang akan membedah buku. Setiap anggota akan berbagi dan berdiskusi dengan buku yang mereka baca dan pada hari minggu komunitas ini siap mengaleut ke penjuru sudut Bandung.

Komunitas ini juga sedang proses membuat ensiklopedia tentang Bandung, tapi sebelumnya sudah banyak buku yang dibuat. Selain itu juga Komunitas Aleut sudah banyak mendapatkan penghargaan. Wargi Bandung tertarik untuk bergabung ke Komunitas Aluet ini? caranya gampang wargi Bandung hanya perlu melakukan konfirmasi untuk mengikuti kegiatan terbaru, datang dan bergabung, wargi Bandung udah bisa ikut semua kegiatan. Banyak ilmu yang wargi Bandung akan dapatkan dari komunitas ini.

cara-gabung-aleut-1c

Ada pesan nih dari kang Irfan dan komunitas Aleut

“Setiap warga kota mesti memiliki kesadaran terhadap sejarah kotanya karena dengan mengetahui sejarah kota, kesadaran akan membangun dan memelihara kotanya akan muncul”.

Komunitas Aleut

komunitasaleut.com
Facebook: Komunitas Aleut
Twitter: Komunitasaleut
Instagram: Komunitasleut
Line: FLF1345R

Foto : Komunitas Aleut