- Advertisement -

BNN Kota Bandung Gandeng Pemkot Dan GASS Suarakan Gaya Hidup Bersih Narkoba

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) setiap tahun diperingati pada tanggal 26 Juni dengan tujuan untuk memperkuat aksi dan kerjasama secara global, sebagai bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

Dalam rangka memperingati HANI tahun 2020 yang memiliki tema “Hidup 100% di Era New Normal: Sadar, Sehat, Produktif, dan Bahagia Tanpa Narkoba”, BNN Kota Bandung bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Gabungan Artis Seniman Sunda (GASS), menyelenggarakan diskusi online melalui aplikasi Zoom bertema “Selebriti dan Gaya Hidup Bersih Narkoba” pada Selasa (16/7) yang diikuti sebanyak 300 orang peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Ada sebelas orang anggota GASS yang menghadiri dan berkontribusi dalam diskusi online ini yaitu Armand Maulana, Dewi Gita, Melly Goeslaw, Anto Hoed, Ferry Maryadi, Deswita Maharani, Hedi Yunus, Vina Panduwinata, Agus Wisman, Devi Waluyo, dan Achie Padmo.

Acara ini bertujuan memberikan informasi dan himbauan bagi masyarakat tentang pentingnya memiliki gaya hidup sehat dan bersih dari penyalahgunaan narkoba, dan menjadi bentuk peran serta artis dan seniman Sunda dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

 

Saat ini, berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional bekerja sama dengan Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya-LIPI Tahun 2019, diketahui bahwa 240 dari 10.000 penduduk Indonesia berumur 15-64 tahun pernah memakai narkoba yaitu sebesar 2,40% (4.534.744 jiwa). Sedangkan 180 dari 10.000 Penduduk Indonesia berumur 15-64 tahun terpapar memakai narkoba selama satu tahun terakhir, yaitu sebesar 1,80% (3.419.188 jiwa). Meski dampak penyalahgunaan narkoba sangat serius, ternyata tidak mengurungkan niat masyarakat untuk menyalahgunakannya.

Dalam pembukaan diskusi ini, Brigjen Pol. Drs. Sufyan Syarief, MH, selaku Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, mengemukakan bahwa saat ini Indonesia adalah konsumen narkotika terbesar di Asia Tenggara, dengan prevalensi penyalahgunaan narkoba terbesar di Indonesia adalah wilayah Jawa Barat yaitu sebesar 3%.

Permasalahan penyalahgunaan narkoba dan pandemi Covid-19 ini adalah dua hal yang berbeda namun memiliki satu kesamaan, sama-sama membutuhkan kesadaran akan gaya hidup sehat, baik itu sehat jasmani, sehat rohani, sehat pikiran dalam membuat keputusan mengenai pilihan gaya hidup yang dijalani.

“Jangan pernah mencoba, jangan ada keinginan untuk ingin tahu atau ingin mencoba yang namanya narkoba, karena narkoba adalah kebahagiaan palsu. Narkoba hanya membuang semua hal yang baik dalam diri kita, kalau sudah terjerumus untuk cabut dari narkoba butuh niat 100.000% dan disertai dukungan orang terdekat,” ujar Hedy Yunus.