- Advertisement -

Bupati Bandung Minta Pegawai RS Prioritaskan Pelayanan 5S, Ancam Pecat Bagi yang Judes

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyerukan kepada para pegawai rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang mengutamakan konsep 5S, yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun.

Dilansir dari laman inews bandung raya, pesan tersebut disampaikan oleh Dadang Supriatna saat meresmikan Stroke Center dan ruang rawat inap di lantai 4, Gedung Alamanda RSUD Majalaya, pada Sabtu (2/3/2024).

Dadang mengungkapkan bahwa pesan tersebut selalu dia sampaikan setiap kali melakukan kunjungan kerja ke rumah sakit. Tujuannya adalah agar warga, khususnya para pasien, mendapatkan perlakuan yang ramah dari pihak rumah sakit.

“Kalau ada pelayan atau perawat, apalagi dokter rumah sakit yang menerima pasien dengan judes, laporkan saja ke saya, nanti saya pindahkan dia,” kata Dadang.

Menurut Dadang, menjadi tanggung jawab para petugas rumah sakit untuk menerapkan konsep 5S dalam pelayanan mereka.

“Apalagi kalau perawatnya seorang gadis cantik, menarik, sudah begitu ramah murah senyum. Pasien yang tadinya sakit misalnya demam samai 36 derajat, begitu melihat perawatnya menarik, ramah, demamnya juga bisa turun jadi 34 derajat, dan segera sembuh sehat kembali,” ucap Kang DS, sapaan akrabnya.

Dadang juga memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung untuk tidak merekrut petugas kesehatan yang bersikap kasar dan tidak ramah serta enggan tersenyum.

“Pesan perekrutan petugas kesehatan di rumah sakit ini berlaku untuk seluruh rumah sakit di Kabupaten Bandung, bukan hanya kepada Kadinkes, tapi juga bagi para direksi rumah sakit harus memperhatikan hal ini,” ujarnya.

Dadang mengungkapkan kekhawatirannya, mengatakan bahwa situasi lebih buruk lagi jika ada pasien yang baru saja. “Laporkan ke saya kalau ada petugas rumah sakit yang menanyakan dulu soal biaya pengobatan ke pasien, saya pindahkan nanti petugas rumah sakit itu,” imbuhnya.

Dadang juga menegaskan bahwa rumah sakit bukanlah perusahaan dan tujuannya bukan untuk mencari keuntungan atau orientasi keuntungan semata.

“Tapi rumah sakit lebih cenderung untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat. Jadi, jangan dulu menanyakan soal biaya pengobatan. Selamatkan dulu nyawa pasien, rawat dulu, sembuhkan dulu warga yang sakit. Urusan biaya pengobatan nanti saja, apalagi 97 persen warga Kabupaten Bandung sudah punya BPJS Kesehatan,” bebernya.

Dadang juga menyarankan agar dalam pengadaan sumber daya manusia (SDM) baru untuk rumah sakit umum daerah (RSUD) seperti RSUD Bedas Cimaung, Kertasari, Tegalluar, Arjasari, dan RSUD Bedas Pacira, prioritas diberikan kepada penduduk sekitar rumah sakit yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan.