- Advertisement -

Harga Ayam Potong Masih Meroket, Disperindag Beberkan Penyebabnya

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Harga ayam potong saat ini masih meroket. Diketahui, per kilogram ayam potong mencapi Rp45.000, merata di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Pergerakan harga ayam potong ini pun terus dipantau Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat.

Pada saat yang sama, Disperindag juga akan menggelar operasi pasar di sejumlah pasar di kabupaten/kota agar harga dapat dikendalikan.

“Pemantauan ke pasar terus kita lakukan. Intervensi suplai di teman-teman hulu, DKPP, Pertanian. Kami lebih memantau, koordinasi dengan Kementerian terutama terkait ekspor, impor supaya tidak tersendat,” ujar Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih, di Gedung Sate Bandung, Jumat (7/7).

Menurutnya, kenaikan harga ayam potong disebabkan oleh tersendatnya suplai pipilan jagung yang jadi pakan utama ayam di Indonesia. Terlebih, pengekspor pipilan jagung seperti India dilanda kekeringan akibat fenomena alam el nino. Akibat kekeringan, produktivitas pipilan jagung di India menurun dan otomatis barang langka dan harga menjadi mahal.

“Masalah utama di kenaikan pakan yang bahan dasarnya jagung. Sampai saat ini masih banyak impor. Pengekspor jagung salah satu terbesar ke kita, India dan sebagainya kena el nino,” ungkap Noneng.

Noneng mengungkapkan, harga ayam dan produk turunannya di dalam negeri sebetulnya sudah merangkak naik sejak Idul Fitri dan terus berlangsung sampai Idul Adha.

“Sebetulnya dari sebelum Idul Fitri mulai meningkat, tapi berimbasnya ke telur dan ayam di kemudian hari. Sampai Idul Adha tertinggi Rp45 ribu,” kata Noneng.

Menurut Noneng, Disperindag terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan berharap ada intervensi harga dari Pemerintah Pusat.

“Koordinasi di Pemdaprov dengan Bapanas itu yang dilakukan terus-menerus, karena masyarakat Jawa Barat terbanyak konsumsi ayam. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk intervensi supaya menjaga harga tidak terus meningkat,” ucap dia.

Guna meringankan beban masyarakat, Noneng menambahkan, Pemdaprov Jabar baru menyelesaikan subsidi saat Idul Fitri menghabiskan Rp10 miliar.

“Tahun ini sudah selesai ketika menjelang Idul Fitri Rp10 miliar dikucurkan. Tahun depan baru ada lagi anggarannya,” ujar Noneng.***