- Advertisement -

Lewat Program #TerusUsaha, Grab Bantu Tingkatkan Perekonomian di Jabar

Berita Lainnya

ADVERTORIAL, infobdg.com – Memasuki tatanan baru atau New Normal, Grab Indonesia turut berkontribusi dalam mempercepat proses digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat dengan meluncurkan program #TerusUsaha.

Program ini memungkinkan pengusaha bisnis kecil dan tradisional lebih memiliki daya saing dan tidak tertinggal dalam era digital.

“Beralih dan mulai memanfaatkan digitalisasi adalah cara terbaik yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk mempertahankan usaha mereka di era tatan baru ini. Sebagaimana komitmen kami, program #TerusUsaha ini diharapkan bisa membawa lebih banyak dampak positif dari teknologi kami,” jelas Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya.

Perlu diketahui, 98,8% usaha di Jawa Barat termasuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil (UMK) dan menyerap 74% tenaga kerja. Namun, lebih dari 89% pelaku UKM belum memanfaatkan internet dalam menjalankan usahanya. Sementara di sisi lain, kontribusi UMKM sangat signifikan bagi perekonomian.

Sebuah riset dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara pun mengungkapkan, bahwa pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp10,1 Triliun bagi perekonomian Jawa Barat tahun 2018 lalu. Sementara riset terbaru yang dilakukan di Kota Bandung tahun 2020, menunjukkan bahwa responden melihat peningkatan pendapatan hingga 138% melalui digitalisasi. 31% diantaranya mengaku bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang saat bisnisnya berkembang.

“Hal tersebut menandakan pentingnya digitalisasi untuk membantu ketahanan ekonomi, khususnya memasuki era New Normal ini,” ucap Richard.

Program #TerusUsaha dari Grab Indonesia ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mempercepat proses digitalisasi UMKM, serta mendorong pertumbuhan bisnis para pengusaha bisnis kecil dan tradisional di Jawa Barat. Terlebih, program ini telah mendapapat dukungan dari pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota/Kabupaten Bandung.

Salah satu contoh pengusaha yang Go Digital bersama Grab Indonesia adalah Idah Sri Astuti (42). Ia yang bekerja sebagai penjahit rumahan dan Guru TK ini berbagung bersama Grab pada 2018 lalu melalui GrabKios. Idah mengaku, saat memutuskan untuk bergabung bersama Grab, ia hanya memiliki sedikit modal dari penghasilan bulanan suaminya.

“Saya tidak terlalu takut waktu pertama kali bergabung karena modal yang dibutuhkan terhitung kecil dan suami saya pun mendukung. Saya bisa mulai berjualan dari rumah atau dari mana pun,” ujar Idah.

Dengan fitur GrabKios, Idah bisa melayani teman-teman dan tetangganya yang ingin membeli pulsa dan membayar tagihan. Dari usaha tersebut, Idah mengaku pernah mendapatkan penjualan hingga 200% dibandingkan dengan penghasilan menjahitnya.

“Saat masuk masa pandemi, order menjahit tidak ada sama sekali dan saya hanya bergantung dari mengajar dan berjualan lewat GrabKios. Alhamdulillah pemasukan saya masih sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan dua anak saya sampai sekarang,” tutur Idah.