BANDUNG, infobdg.com – Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kota Bandung, Pemkot terus mendorong para pengelola mall dan pusat perbelanjaan untuk memberlakukan protokol kesehatan.
Hal tersebut dilakukan agar para pengelola mall dan pusat perbelanjaan siap jika suatu saat diizinkan kembali beroperasi. Mulai dari menjaga jarak, sampai kebersihan seperti cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, dan cek suhu tubuh.
Ditegaskan Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, bahwa sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona, komitmen dari setiap pengelola mall diperlukan untuk mengontrol pergerakan sampai jumlah pengunjung.
“Seperti pintu masuk mall, pintu masuk parkiran sampai etika dalam physical distancing itu harus diterapkan,” ujar Ema, di sela-sela peninjauan salah satu mall Bandung, Rabu (3/6).
Dilihat dari sisi teknis, Ema menegaskan gerai fashion untuk memperketat pengunjung dengan mengecek suhu tubuh, jumlah pengunjung, sampai perlunya kasir yang siap untuk melayani.
“Kasir itu jangan hanya satu atau dua, tapi lebih banyak lebih baik supaya tidak antre,” tegasnya.
Sedangkan untuk lift, Ema meminta pengunjung menjaga jarak dan tidak saling berhadapan. “Lift dan eskalator juga harus berjarak, ada petugas lebih baik. Sehingga mengatur pergerakan ketika masuk dan naik eskalator,” tutur dia.
Sementara untuk petugas mall yang berjaga wajib menggunakan masker, fesil, dan sarung tangan yang lengkap. “Petugas harus lengkap alatnya, sehingga aman untuk berinteraksi ketika ada pengunjung,” tandasnya.
