BANDUNG, infobdg.com – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menerima dua pasien dengan gejala mirip Corona Virus pada Minggu (26/1), yang merupakan pasien rujukan dari RS Borromeus dan RS Cahya Kawaluyaan.

 

Advertisement

Hal tersebut dibenarkan oleh Dirut RSHS, dr. Nina Susana Dewi. Nina mengatakan, salah satu pasien merupakan WNA dari China, sementara satu lagi merupakan WNI domisili Dago, Kota Bandung. Keduanya saat ini masih diobservasi di Ruang Isolasi Khusus Kemuning (RIKK), RS Hasan Sadikin, Bandung.

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim dokter RSHS, pasien asal China berinisial HG (31) didiagnosa mengalami infeksi saluran pernapasan atas akut, sementara pasien WNI berinisial HA (24) mengalami infeksi saluran pernapasan bawah akut. Kedua pasien diisolasi lantaran gejala yang dialami dikhawatirkan mengarah pada corona virus, terlebih keduanya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, yakni China dan Singapura.

“Sudah diisolasi, langsung dikirim ke RIKK. Saat ini pasien dalam kondisi baik, bisa dikatakan stabil dan masih dalam observasi kami,” kata Ketua Tim Infeksi Khusus, dr. Yovita Hartantri, saat jumpa pers di RSHS, Senin (27/1).

Pasien pertama terduga virus corona, HG, merupakan WNA yang bekerja di salah satu perusahaan di Indonesia. Sebelumnya, HG memang memiliki riwayat perjalanan ke Xian Jiang, China, yang jaraknya 1.300 km dari Kota Wuhan, tempat asal virus ini. Ia bersama keempat temannya baru kembali ke Indonesia pada 12 Januari 2020. Tak lama, HG mengalami gejala infeksi pernapasan seperti demam, nyeri tenggorokan, dan sesak napas.

“Karena pasien ada riwayat perjalanan ke China, diperkirakan takut ada kontak sehingga malamnya disimpanlah di ruang isolasi infeksi khusus melalui jalur belakang menuju IGD dengan standar khusus untuk mengantar pasien infeksi,” ujar Dirut RSHS, dr. Nina Susana Dewi.

Sementara pasien kedua bernisial HA, WNI domisili Dago, sebelumnya mengeluh kejang-kejang hingga tak sadar. Setelah diperiksa riwayat perjalanannya, ternyata HA sempat pergi ke Singapura pada 19 Januari 2020, sementara gejala infeksi dirasakan tak lama setelah HA kembali ke Kota Bandung, Indonesia.

“Pasien HA mengalami perburukan pernapasan sehingga observasinya infeksi saluran pernapasan bawah akut,” beber dr.Nina.

Kedua sampel pemeriksaan HG dan HA telah dibawa ke Balai Penelitian, Pengembangan, dan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan akan segera keluar maksimal dalam 2 hari ke depan untuk memastikan kedua pasien tersebut positif corona atau tidak.

Previous articleBelum Positif Corona, 2 Pasien RSHS Masih Diobservasi
Next articleLakukan Ini Untuk Antisipasi Penyebaran Corona Virus