BANDUNG, infobdg.com – Iklim investasi ekonomi tak dipungkiri sangat bergantung kepada para pengusaha. Pun di Jawa Barat, agar iklim tersebut dapat berkembang, maka dibutuhkan sinergi dan kolaborasi pengusaha dan pemerintahnya.
Namun, ada saja yang mengganjal perkembangan dan pertumbuhan iklim investasi ekonomi ini, sebut saja dari ketersediaan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan kelayakan upah.
Hal ini dibeberkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, ditemui pada acara Halal bi Halal Apindo Jabar di Bandung, Senin (15/5).
“Kami selalu menekankan betapa pentingnya kolaborasi antara pengusaha dengan pemerintah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dengan adanya pertumbuhan investasi ekonomi yang baik,” kata Ning.
“Semua itu harus sesuai peran dari hasil sinergi dan kolaborasi yang baik pula. Namun pada perjalanannya, kami kerap menghadapi berbagai tantangan, seperti infrastruktur daerah yang belum sepenuhnya mendukung yang lantas juga mempengaruhi investasi, lalu SDM nya, dan juga kelayakan upah,” lanjut dia.
Ning mencontohkan sisi persaingan tenaga kerja/SDM antara Indonesia-Vietnam.
“Di Vietnam, mereka bekerja selama 48 jam, di kita masih 40 jam. SDM nya pun sudah sesuai, dan di kita belum sepenuhnya sesuai harapan. Padahal di kita itu lulusan perguruan tinggi cukup banyak juga,” ujar Ning.
Meski begitu, Ning mengaku pihaknya terus berusaha menjembatani para pengusaha dalam memfasilitasi pemenuhan berbagai peluang dari pemerintah untuk mendukung iklim bisnis yang kondusif.
Menurut Ning, apabila dunia usaha di daerah atau wilayah tertentu berkembang, maka akan menopang pertumbuhan ekonomi dan investasi di daerah tersebut. Hal ini dinilai Ning akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Intinya, kami tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk berbagai hal yang mendukung pengembangan investasi di berbagai sektor. Itu sangat penting, dan jika ini berjalan, sinergi akan terjalin dan ekonomi pun akan tumbuh dan berkembang,” tutup Ning.***