BANDUNG, infobdg.com – Kodam III Siliwangi gelar acara Evaluasi Satu Tahun Program Citarum Harum pada Selasa (15/1) pagi, di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh Bandung.

Evaluasi Citarum Harum menghadirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Suwandono, serta Presedrium Citarum Harum Dini Dewi Heniarti, sebagai pembicara untuk memberikan paparan terkait evaluasi program Citarum Harum sesuai bidangnya masing-masing.

Advertisement

Genap satu tahun berjalannya program Citarum Harum, optimisme baru dalam menghidupkan kembali sungai Citarum dinilai telah tumbuh. Program tersebut bahkan dinilai telah menghidupkan kesadaran banyak pihak akan pentingnya merawat sungai dan lingkungan.

Dalam paparannya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, atau yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah berupaya untuk merancang koordinasi dengan puluhan elemen yang bekerja demi bangkitnya Citarum Harum yang seringkali belum terkoneksi.

“Koordinasi sudah dirancang akan sangat juara sehingga tidak ada lagi pekerjaan-pekerjaan yang tidak sinkron, karena ada puluhan elemen yang bekerja demi Citarum dan satu sama lainnya seringkali masih belum terkoneksi,” jelas Emil.

Untuk menunjang program Citarum Harum ini, Kang Emil menyebutkan, pihaknya akan menghibahkan satu kantor yang akan dibangun di Jalan Naripan sebagai Pusat Komando Citarum Harum. Seluruh laporan yang masuk mengenai sungai Citarum akan dikoordinasikan di kantor tersebut.

“Hadiah yang terbesarnya adalah kita akan menghibahkan satu kantor di Jalan Naripan sebagai Pusat Komando Citarum Harum. Nah, disinilah semua keputusan itu akan dilakukan dan diambil,” imbuhnya.

Selanjutnya, pemerintah pusat akan memberikan dana sebesar 600 miliar untuk merealisasikan program Citarum Harum. Kang Emil mengatakan, setengah dari dana tersebut diperuntukkan bagi pihak TNI, karena TNI memiliki porsi kerja terbesar mengenai pengembalian ekosistem.

“Anggaran sekitar 600-an miliar sedang kita tunggu dari Pemerintah Pusat, setengahnya adalah untuk TNI, karena TNI mengambil porsi pengembalian ekosistem yang paling berat yang paling besar,” tandasnya.

Kang Emil menambahkan, pihaknya juga akan membuat penangkalan wilayah di daerah Bojongsoang untuk memastikan penataan sungai. Dari dana yang diberikan pemerintah pusat, pihaknya juga akan membuat danau retensi tambahan. Ia juga memastikan di akhir tahun 2019 ini, project pembangunan terowongan sebagai upaya pencegahan banjir sungai Citarum akan rampung.

“Akan selesai project membangun terowongan. Karena yang membuat air banjir salah satunya adalah sungai air citarum ini dia balik kanan karena ada penyempitan, nah penyempitannya disolusikan membuat terowongan sehingga bablas langsung ke arah hilir. Kombinasi ini akan selesai akhir tahun,” tegas Kang Emil.

Rencananya, pada awal Februari tahun ini pemerintah provinsi bersama pihak terkait akan membuat rencana aksi. Rencana aksi ini akan mendata ulang komitmen serta merencanakan langkah ataupun upaya apa yang akan dilakukan untuk segera merealisasikan Citarum Harum.

Previous articleOrang Pinggiran
Next articleWujudkan Situasi Aman Jelang Pemilu 2019, Polrestabes Bandung Gelar “Ngabotram Sabandungeun”