- Advertisement -

Si Kabayan, Tokoh Fiksi Dengan Berjuta Cerita

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Wargi Bandung pasti familiar dengan tokoh fiksi Sunda yang satu ini, Si Kabayan. Tentunya kamu juga mengetahui jika ada banyak cerita dan film yang mengangkat cerita tokoh Si Kabayan. Kali ini tim InfoBDG akan mengajak wargi Bandung lebih tau lebih dalam mengenai sosok Kabayan.

Si Kabayan merupakan tokoh fiktif Sunda yang telah ada dan diciptakan secara lisan yang dituturkan secara turun-temurun sejak awal abad ke 19 dan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Belum tau pasti siapa pengarang dari tokoh Si Kabayan ini, namun seorang nyonya Belanda bernama Dr. Coster Wijsman pernah menjadikan kumpulan cerita lisan Si Kabayan sebagai bahan untuk disertasinya yang berjudul Tijl Uilenspiegel verhalen in Indonesie in het biezonder in de Soendalanden (1929) yang kemudian di edit dan diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1932 dengan judul “Si Kabayan”. Sederet penulis kenamaan asal Sunda dan Nusantara pun turut membuat cerita Si Kabayan, diantaranya yaitu Min Resmana yang menulis serangkaian cerita Si Kabayan dalam majalah Langensari pada tahun 1960-an. Adapun cerita Si Kabayan versi Ajip Rosidi dalam buku Jalan Ke Surga pada tahun 1964.

Walaupun banyak versi cerita atau dongeng Si Kabayan, namun esensi maupun unsur inti dari tokoh ini tidak banyak berubah. Tokoh Kabayan dibuat dalam upaya mengarifi kehidupan, di mana pada dasarnya manusia itu memiliki kekurangan/keterbatasan. Utuy T. Sontani turut menjabarkan bahwa dongeng Si Kabayan merupakan manifestasi jiwa orang Sunda yang “Cageur jeung bageur” yang berarti sehat lahir batin dan berbudi baik. Demikian dengan watak Si Kabayan yang digambarkan dalam beberapa dongeng sebagai sosok yang pemalas namun banyak akal, polos namun usil, ada juga yang menggambarkan Si Kabayan sebagai sosok yang memiliki tabiat buruk seperti mencuri namun ia pandai bersilat lidah.

Beraneka watak Si Kabayan ini dibuat bukan tanpa tujuan dari si pengarangnya. Ada yang dimaksudkan untuk mendidik, sebuah kritik terhadap keadaan atau situasi tertentu dan yang paling umum sebagai hiburan. Bambang Q. Anees pun pernah menuturkan bahwa sosok Kabayan ini memainkan dirinya sebagai pemancing ketawa demi pencerahan tertentu.

Beberapa cerita populer Si Kabayan diantaranya Si Kabayan Ngala Nangka, Si Kabayan Ngala Tutut, Si Kabayan Metik Kacang, Si Kabayan, Utuy Tatang Sontani (1959), Si Kabayan Manusia Lucu, Achdiat Karta Mihardja (1997), Si Kabayan Nongol di Zaman Jepang, Achdiat Karta Mihardja, Si Kabayan dan beberapa dongeng Sunda lainnya, Ayip Rosidi (1985), Tales of Si Kabayan karya Murtagh Murphy, oleh penerbit Oxford University, (1975). Si Kabayan jadi Wartawan karya Muhtar Ibnu Thalab (2005), Si Kabayan jadi Dukun karya Moh. Ambri, Kabayan Bikin Ulah (2002, komik kompilasi), Paradoks cerita-cerita si Kabayan oleh Yakob Sumarjo (2008) dan masih banyak karya cetak/tulis lainnya.

Adapun Film cerita adaptasi yang berjudul Si Kabayan (1975), Si Kabayan Saba Kota (1989), Si Kabayan dan Gadis Kota (1989), Si Kabayan dan Anak Jin (1991), Si Kabayan Saba Metropolitan (1992), Si Kabayan Cari Jodoh (1994), Si Kabayan: Bukan Impian (2000) dan Kabayan Jadi Milyuner (2010).

Nah, demikian penjelasan singkat mengenai sosok Si Kabayan yang dapat ditulis oleh Tim InfoBDG di kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat!

Sumber :
Buku Manusia Sunda karya Ajip Rosidi
Jurnal Penelitian : Cerita Si Kabayan: Transformasi, Penciptaan, Makna dan Fungsi Oleh Memen Durachman
Jurnal Penelitian : Cerita-cerita Si Kabayan : Dari Kelisanan Pertama Ke Kelisanan Kedua oleh Memen Durachman
Wikipedia.org/wiki/Kabayan_(fictional_character)