- Advertisement -

Gempa Bumi 6,9 SR Guncang Sebagian Besar Wilayah Pulau Jawa

Berita Lainnya

NASIONAL, infobdg.com – Hampir sebagian besar wilayah Pulau Jawa diguncang gempa bumi tektonik, Jumat (15/12). Hasil analisis pendahuluan yang dikeluarkan BMKG pada 5 menit pertama menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pukul 23.47.57 WIB dengan kekuatan M=7,3. Setelah dilakukan analisis pemutakhiran berdasarkan catatan data seismik yang lebih lengkap, diperoleh  parameter gempa bumi dengan kekuatan M=6,9. Episenter terletak pada 7.75 LS dan 108.11 BT, tepatnya di darat pada jarak 42 Km Barat Daya Kawalu, Tasikmalaya, pada kedalaman 107 km. 

Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan cukup kuat dirasakan di Tasikmalaya dan Pangandaran dalam skala intenitas V-VI MMI. Selain itu guncangan juga dirasakan di Bandung, Bogor, Depok, Jakarta, Cilacap, Kebumen, Semarang, Klaten, Yogyakarta, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Karangkates, dalam skala intensitas II-III MMI. Gempa bumi ini memiliki spektrum guncangan dalam wilayah yang sangat luas disebabkan karena hiposenter gempa bumi ini berada di kedalaman menengah, yaitu 107 km.

Berdasarkan distribusi intensitas gempa, tampak bahwa di wilayah Tasikmalaya, Pangandaran, dan sekitarnya terjadi kerusakan bangunan. Sesuai laporan masyarakat bahwa dampak gempa bumi telah menimbulkan kerusakan beberapa bangunan rumah di berbagai tempat. Guna mengetahui dampak gempa yang lebih lengkap serta melakukan monitoring gempa bumi susulan, BMKG memberangkatkan tim survei lapangan ke Tasikmalaya dan Pangandaran.

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami dari Decision Support System (DSS) yang dioperasikan oleh Sistem Peringatan Dini Tsunami BMKG, gempa bumi ini memberikan ancaman potensi tsunami sesuai dengan proposal peringatan dini tsunami yang dikeluarkan. Sehingga pada 5 menit setelah gempa bumi terjadi, sistem diseminasi BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Selanjutnya BMKG melakukan monitoring tsunami gauge di Pangandaran (Jawa Barat), Pamayang Sari (Jawa Barat), Binangeun (Banten), dan Pacitan (Jawa Timur). Dari rekaman beberapa stasiun tsunami gauge yang dekat dengan pusat gempa menunjukkan tidak ada rekaman kenaikan muka air laut. Sehingga BMKG melakukan Pengakhiran Peringatan Dini Tsunami pada pukul 02.26 WIB.

Hasil monitoring BMKG hingga Sabtu pagi pukul 7.00 WIB menunjukkan sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 13 kali. Seluruh gempa bumi susulan belum ada yang dirasakan karena kekuatannya kurang dari 5 SR. Berdasarkan kecenderungan magnitudo, gempa bumi susulan yang terus mengecil menunjukkan kondisi tektonik di zona gempa yang semakin stabil. Sehingga sangat kecil peluang akan terjadi gempa bumi susulan yang lebih besar dari gempa bumi utamanya (main shock). Untuk itu warga masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG)