- Advertisement -

5 Fakta Penting Kanker Sarkoma: Menguak Penyakit Langka yang Diidap Alice Norin

Berita Lainnya

KESEHATAN, infobdg.com – Artis cantik Indonesia, Alice Norin, baru-baru ini mengumumkan bahwa dirinya sedang berjuang melawan kanker sarkoma yang muncul di rahimnya. Kanker ini merupakan salah satu bentuk kanker langka yang jarang terjadi.

Untuk lebih memahami tentang penyakit ini, berikut Infobdg merangkum lima fakta penting yang dipaparkan oleh Dr. Richard Quek, seorang Konsultan Senior Onkologi Medis dari Parkway Cancer Centre di Singapura.

Kanker Sarkoma: Tingkat Kejadian yang Rendah
Sarkoma adalah salah satu bentuk kanker yang sangat langka, hanya menyentuh sekitar 1% dari populasi orang dewasa. Di Amerika Serikat, kanker ini hanya menyumbang sekitar 15% dari seluruh diagnosis kanker pada anak-anak.

Dr. Richard Quek menjelaskan bahwa sarkoma rahim, seperti yang diderita Alice Norin, bahkan lebih langka dengan hanya terjadi sekitar 3% per tahun. Gejala yang mungkin timbul termasuk pendarahan pasca-menopause, perut terasa penuh, atau gangguan berkemih.

“Jika kita membicarakan mengenai sarkoma rahim. Penyakit ini sebetulnya sangat khusus, kemudian jika kita membicarakan kanker yang umum muncul pada rahim itu adalah karcinoma uterus atau karsinoma rahim, sehingga untuk penyakit sarkoma yang terjadi pada rahim itu sangat langka, angkanya sekitar 3 persen per tahun,” jelas Dr Richard, dalan sesi jumpa pers via Zoom di Dakken Bandung, Kamis (21/3).

Dr Richard menjelaskan, biasanya yang penderita sarkoma rahim rasakan adalah adanya pendarahan pasca-menopause atau pendarahan rahim yang tidak normal. Gejala lainnya adalah perut terasa penuh, adanya gangguan berkemih karena adanya penekanan dari sarcoma ke kantong saluran kencing. Namun, bisa juga tidak ada gejala dan hanya ditemukan secara tidak sengaja.

Ada 70 Subtipe Sarkoma
Ada lebih dari 70 subtipe sarkoma yang telah diidentifikasi. Setiap subtipe memiliki karakteristik uniknya sendiri, termasuk lokasi perkembangan, strategi pengobatan, dan susunan genetik.

Subtipe sarkoma jaringan lunak meliputi leiomyosarcoma, liposarcoma, dan angiosarcoma, sementara subtipe sarkoma tulang meliputi osteosarcoma, sarkoma Ewing, dan chondrosarcoma.

“Ke-70 jenis sarkoma yang menyerang jaringan rusak ataupun tulang, dan masing-masingnya itu memiliki tipe yang berbeda-beda. Setiap 70 jenis sarokoma ini memiliki terapi atau pengobatan yang berbeda-beda, sehingga sarkoma bukanlah satu diagnosis sama, tetapi penyakit itu memiliki jenis yang berbeda-beda,” kata Dr Richard.

Penyebab yang Belum Diketahui
Sebagian besar subtipe sarkoma memiliki penyebab yang belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor risiko yang mungkin meningkatkan kemungkinan seseorang terkena sarkoma termasuk paparan bahan kimia, paparan virus tertentu, paparan radiasi, kelainan genetik, dan pembengkakan jangka panjang.

Gejala dan Tanda Sarkoma
Gejala sarkoma bervariasi tergantung pada subtipe dan lokasi kejadiannya. Gejala umumnya meliputi benjolan yang tidak menyakitkan, nyeri tulang yang terus-menerus, pembengkakan, dan gangguan pencernaan.

“Sarkoma itu biasanya tumbuh dengan perlahan dan dia tidak menyebar, jadi hanya bertumbuh di satu tempat saja,” jelas Dr Richard Quek.

“Sehingga untuk mendeteksi dini apabila kita merasakan adanya benjolan di tubuh kita yang terus bertumbuh, jadi ukurannya terus bertambah, dan apalagi menyebabkan rasa tidak nyaman maka harus segera diperiksa jangan berasumsi bahwa itu hanya lipoma atau sel tumor lemak,” sambungnya.

Penting untuk mendeteksi dini gejala-gejala ini dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tantangan dalam Pengobatan Sarkoma
Karena sarkoma jarang terjadi dan heterogen, pengobatannya sangat sulit. Setiap subtipe membutuhkan pendekatan pengobatan yang berbeda, termasuk pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, atau terapi target.

Dr. Richard menekankan pentingnya diagnosis yang akurat dan pilihan pengobatan yang dipersonalisasi untuk meningkatkan hasil keseluruhan pasien.

“Sarkoma adalah penyakit yang tidak umum terjadi dan yang terpenting adalah mendapatkan diagnosis yang benar itu adalah kuncinya. Biasanya akan dilakukan pemeriksaan molekuler untuk mengetahui karakteristik dan juga subtitle dari pasien, supaya kita bisa memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan sifat molekul tersebut,” jelas Dr Richard.

Menghadapi kanker sarkoma seperti yang dialami Alice Norin tidak diragukan lagi merupakan perjuangan yang berat. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini dan penanganan yang tepat, harapan untuk kesembuhan dan pemulihan tetap ada.***