- Advertisement -

Berli: PSBB Jabar Penting Untuk Stop Penularan Covid-19

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi penting dilakukan untuk memutus penularan Covid-19, terutama penularan dari luar lokasi atau impor.

Hal tersebut disampaikan Kadis Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani. Ia yang juga menjabat sebagai Jubir Gugus Tugas Covid-19 Jabar menyatakan, PSBB tingkat Provinsi Jawa Barat mulai berlaku pada Rabu, 6 Mei 2020 pukul 00:00 WIB hingga Selasa, 19 Mei mendatang.

“PSBB Jabar, ini momen penting, di mana mudik sudah dilarang, kegiatan sudah berkurang, ditambah dengan situasi puasa yang mengharuskan orang beribadah di rumah saja, semakin menyukseskan PSBB,” ujar Berli, Selasa (5/5).

Hingga kini, kasus yang terkonfirmasi sifatnya penularan lokal dan dari klaster yang dari awal sudah diidentifikasi. Adapun PSBB akan menjadi hal baru bagi 17 kabupaten/kota di luar lima daerah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya, yang sebelumnya sudah menerapkan PSBB.

Berli berujar, 17 kabupaten/kota itu bisa menerapkan PSBB secara parsial maupun penuh di wilayahnya. Selain itu, kepala daerah diberi kewenangan oleh gubernur untuk menindaklanjuti peraturan gubernur terkait PSBB Jabar.

“Ini bukan untuk menimbulkan perbedaan atau kebingungan, tapi memberikan kewenangan secara proporsional antara provinsi dan kabupaten/kota,” imbuh Berli.

PSBB mendorong keberdayaan masing-masing daerah dalam mengatur sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakatnya. Sebab, ada hal yang sifatnya teknis, baik soal transportasi atau dampak sosial sehingga diberikan kewenangan kepada kepala daerah.

Berli pun menegaskan, bahwa pihaknya terus menambah pelaksanaan tes swab bermetode Polymerase Chain Reaction (PCR), dimana tes terbaru telah dilakukan terhadap penumpang KRL.

“Sementara untuk rapid test, sampai saat ini Jabar melakukan hampir 100 ribu rapid test dan dari total itu yang positif 237,” tutur dia.

Berli juga menyampaikan data terbaru kasus Covid-19 di Jabar. Hingga Selasa (5/5) pukul 16.43 WIB, terdapat 1.252 kasus positif, 159 orang sembuh, dan 86 meninggal dunia di Jawa Barat.