- Advertisement -

Bisa Jadi Alternatif Penyembuhan Covid-19, Ini Yang Penting Seputar Terapi Plasma Darah

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Terapi plasma darah dapat menjadi alternatif penyembuhan terbaik bagi pasien positif Covid-19, di tengah belum ditemukannya obat dan vaksinasi yang saat ini baru saja mulai.

Foto: Humas Kota Bandung

Berdasarkan penelitian, plasma darah dapat meningkatkan angka kesembuhan pasien positif dengan derajat berat 95% sembuh, derajat kritis 59% sembuh.

“Intinya semuanya masih dalam taraf penelitian, tapi menjanjikan di saat belum ada obat pasti,” kata Ketua Komunitas Pendonor Plasma Darah, dr Ariani.

Lalu, apa itu terapi plasma darah? Terapi plasma darah merupakan donor plasma darah dari penyintas Covid-19 ke pasien positif untuk membantu kesembuhan. Metode ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah dapat mengurangi risiko kematian pasien, dapat mempercepat penyembuhan pasien, serta prosesnya cepat bagi pendonor.

Dijelaskan dr. Ariani, bahwa terapi plasma darah memang sedang dalam taraf uji klinis di seluruh negara di dunia. Namun, metode ini telah memiliki legalitas dari WHO dan Food Drugs Administration (BPOM-nya Amerika Serikat).

Penerima donor harus merupakan pasien Covid-19 yang bergejala sedang dan berat. Sementara pasien bergejala ringan, tidak disarankan menggunakan metode ini.

Pendonor plasma darah pun memiliki beberapa syarat, diantaranya yang paling penting adalah orang yang pernah terdiagnosa Covid-19 dengan gejala mual, muntah, flu, batuk, bersin, sesak napas, dan mata merah. Ia juga harus melampirkan hasil swab positif PCR atau rapid antigen, dan saat mendonor harus sudah bebas gejala minimal 14 hari setelah isolasi. Donor plasma darah harus dilakukan dalam jangka waktu maksimal tiga bulan setelah negatif dari Covid-19.

Selain itu, pendonor haruslah berusia 18-60 tahun, laki- laki/perempuan yang belum pernah hamil, memiliki berat badan minimal 55 kg, tidak memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, hipertensi tak terkendali, sipilis, HIV/AIDS, gagal ginjal, dan kanker.

Dikatakan dr. Ariani, bahwa saat ini minat para penyintas Covid-19 dalam menyumbangkan plasma darahnya masih minim, padahal permintaan akan metode ini sangat tinggi. Menurutnya, rendahnya minat disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah ketidaktahuan akan donor plasma darah, enggan untuk ke PMI setempat, serta stigma “merasa malu” dan “takut dikucilkan” apabila mendaftar sebagai pendonor.

Padahal, metode ini merupakan alternatif penyembuhan terbaik bagi pasien positif Covid-19, di tengah belum ditemukannya obat dan vaksinasi yang kini baru saja mulai.

Untuk itu, mari kita ikut berkontribusi untuk kesembuhan para pasien Covid-19. Bagi masyarakat yang memenuhi persyaratan sebagai pendonor, berikut merupakan prosedur donor plasma darah:

  1. Telepon kantor PMI yang melayani plasma darah
  2. Isi formulir online
  3. Tunggu telepon dari petugas
  4. Wawancara dan skrining kesehatan di kantor PMI
  5. Pengambilan plasma darah

Untuk saat ini, unit PMI yang melayani metode donor plasma darah diantaranya PMI Kota Bandung, PMI Kab. Bekais, PMI Kab. Cirebon, dan PMI Kab. Bogor.