BANDUNG, infobdg. com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tegaskan resiko kebencanaan bisa dikurangi melalui kolaborasi pentahelix. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Seminar Nasional Model Sinergitas Pentahelix Merawat Alam dan Mitigasi Bencana, pada Jumat (22/2), di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung.

Kolaborasi pentahelix, kata Emil, terdiri dari lima bagian pendukung, yakni pemerintah, pebisnis, komunitas, akademisi, dan media. Jadi, untuk mengatasi masalah Citarum ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Saat ini metode pentahelix tengah diterapkan dalam program Citarum Harum dan akan diikuti oleh program-program di daerah lainnya.

Advertisement

“Selama ini jangan sangka bahwa urusan kehidupan tanggung jawab pemerintah. Maka pentahelix terbagi lima, pemerintah, pebisnis, komunitas, media, dan akademisi. Tanpa salah satu lima itu kita sudah tunjukan kemajuan lambat, maka Citarum Harum sedang praktekan teori pentahelix,” pungkas Emil, saat ditemui usai memberikan sambutannya.

Dengan menerapkan metode pentahelix ini, Emil menargetkan masalah Citarum akan selesai dalam kurun waktu 5-7 tahun. “Kita tunjukkan dalam 5-7 tahun, berhasil kalau semua dirangkul,” tuturnya.

Previous articleBNPB Bahas Pemulihan Sungai Citarum Bersama Komunitas Citarum
Next articleShalat Subuh Berjamaah, Oded Apresiasi Bikers Subuhan Bandung