- Advertisement -

PTMT di Kota Bandung Dipastikan Tetap Berjalan

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Meski kasus Covid-19 kembali ditemui di kalangan siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan (PTK), namun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung memastikan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kota Bandung tetap berjalan.

Dokumentasi by Humas Kota Bandung

Kasus Covid-19 terdeteksi melalui tes acak oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung. Kasus positif ditemukan di 54 sekolah, yang membuat PTMT di beberapa sekolah tersebut dihentikan sementara. Sementara bagi sekolah lain yang 0 kasus, masih terus diperbolehkan untuk melakukan PTMT.

“Secara kumulatif hasilnya sekitar 3,6 persen (yang positif Covid-19), artinya masih di bawah 5 persen. Kita kembali kepada regulasi kalau belum masuk di 5 persen maka konsisten dengan regulasi PTMT tetap berjalan,” katanya, Rabu (3/11).

Hasil tersebut didapati dari 214 Sekolah yang dijadikan sampling dari total sekitar 3.500 sekolah yang menggelar PTMT untuk dijadikan surveilans.

Namun jika satu sekolah didapati 5 persen ada yang positif maka PTMT di sekolah tersebut harus berhenti sementara.

“Dan itu sudah ada sekitar 54 sekolah yang saat ini berhenti sementara. Sekolah diberikan waktu. Aturannya 15 hari, sesuai masa inkubasi,” ucap Ema.

Sebanyak 54 sekolah tersebut didapati sekitar 5 persennya ada yang positif Covid-19 di tiap sekolah. Dari 54 sekolah, sebanyak 70 persennya adalah SMA di Kota Bandung.

Menurut Ema, siswa dan tenaga pengajar yang terkonfirmasi positif pun terus dimonitor. Saat ini 100 persennya adalah gejala ringan, tidak ada yang bergeser ke gejala sedang atau pun berat.

“Artinya kalau dari perspektif epidemiologi, 10 hari mereka masa inkubasi. Kemudian tidak ada pergeseran, itu dimaknai mereka sembuh. Jadi mereka sudah bisa kembali beraktivitas,” ucapnya.

Ilustrasi siswa yang melaksanakan PTMT/Infobdg

Ema pun menyampaikan PTMT di Kota Bandung akan terus dilanjutkan atau tidak, bisa saja tergantung dari hasil Rapat Terbatas (Ratas) bersama Forkopimda pada Jumat mendatang.

“Pak Wali Kota Bandung (sebagai Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19) yang punya otoritas mengambil kebijakan. Tapi kalau data-data hasil evaluasi yang kami lakukan, secara kumulatif masih di angka 3,6 persen,” katanya.

“Artinya kalau kami belum memberikan rekomendasi untuk pemberhentian secara keseluruhan. Tapi kalau 5 persen untuk kasus di sekolah otomatis mereka berhenti sementara,” lanjutnya.

Sedangkan terkait tes secara keseluruhan, Ema mengatakan harus melihat ketersediaan PCR. 

“Saat ini menggunakan metode sampling. Artinya hanya mengambil dari populasi sekian hanya dengan sampel sekian. Mudah-mudahan secara metodologi itu sudah cukup representatif secara keseluruhan,” ungkapnya. ***