- Advertisement -

Ridwan Kamil: Tingkat Infeksi Covid-19 Jabar Terendah di Pulau Jawa

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat infeksi Covid-19 Jawa Barat berada di angka 6,6%, dan terendah di Pulau Jawa. Hal ini diungkapkan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Ridwan Kamil.

“Hal ini menandakan, walaupun provinsi Jabar jumlah penduduknya besar, tapi tingkat infeksinya persentasenya paling kecil diurutuan ke-28 dari 34 provinsi,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya, Selasa (23/6).

Ia melaporkan, angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Jabar konsisten di bawah 1, meski fluktuatif. Tingkat keterisian ruang perawatan Covid-19 di rumah sakit rujukan hanya 27,64%. Artinya, sekitar 72,36% ruang perawatan Covid-19 di rumah sakit rujukan masih tersedia.

“Angka rata-rata reproduksi (Covid-19), Alhamdulillah di bawah 1. Setiap minggu kita melaporkan. Minggu ini memang ada kenaikan di 0,9. Tapi, kalau rata-rata selama dua minggu, (Rt) kami ada di 0,68,” ucap Emil.

“Dan berita baik lagi dari rumah sakit, turun lagi tingkat keterisian. Jadi, keterisian selalu menurun, menandakan tingkat kesembuhan yang sudah tujuh kali lipat dari tingkat kematian. Sekarang tinggal di 27,64% keterisian rumah sakit rujukan,” lanjut dia.

Menurut Emil, alat deteksi SARS-CoV-2 yang dikembangkan Unpad, yakni Deteksi CePAD atau rapid test 2.0, akan diproduksi sebanyak 5.000 kit dan memasuki validasi ke sampel virus asli. Perbedaan rapid test 2.0 dengan rapid test yang umum digunakan saat ini adalah molekul yang dideteksi. Rapid test Covid-19 yang umum mendeteksi antibodi, dan rapid test 2.0 mendeteksi antigen. Sehingga, rapid test 2.0 dinilai dapat mendeteksi virus lebih cepat, sebab tidak perlu menunggu pembentukan antibodi saat tubuh terinfeksi virus.

“Kita juga sudah mulai memproduksi rapid test 2.0. Dalam minggu-minggu ini dirilis 5.000. Yang sangat membanggakan karena rapid test ini adalah rapid test canggih mengetes antigen, bukan antibodi,” terangnya.

Emil pun mengatakan, hingga kini Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar telah mendapatkan banyak apresiasi, termasuk dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI, karena terus berinovasi dan berkolaborasi dalam penanganan COVID-19.

“Kemarin kami kedatangan Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) dan Menteri Kesehatan mengapresiasi inovasi-inovasi Jawa Barat. Bahkan Pak Menkes juga berkomitmen membeli rapid test produk Jawa Barat dan juga mengapresiasi koordinasi yang dilakukan oleh gugus tugas provinsi,” bebernya.