- Advertisement -

Babakan Siliwangi, Sumber Kesegaran Kota Bandung

Berita Lainnya

BANDUNG, infobdg.com – Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunya banyak sejarah, terutama dari masa penjajahan. Banyak peninggalan zaman penjajahan yang sampai saat ini masih tersimpan, tak terkecuali dengan satu hutan kota yang namanya sudah tidak asing lagi. Ya, Babakan Siliwangi, atau yang sering disebut Baksil.

Hutan Kota ini sudah ada sejak masa penjajahan Belanda dan Jepang. Kawasan Babakan Siliwangi adalah lembah yang dibentuk Sungai Cikapundung sejak puluhan ribu tahun lampau. Pada zaman penjajahan Belanda, kawasan ini sudah ada dan dikenal sebagai kawasan sabuk hijau. kota Bandung dan bernama Lebak Gede.

Menariknya pada tahun 1920, para arsitek kota Bandung ingin membuat kawasan ini menjadi hutan kota sekaligus perkebunan terbuka untuk masyarakat umum. Tidak hanya itu, para arsitek saat itu juga membuat beberapa fasilitas seperti taman botani yang saat ini dikenal dengan nama Tamansari di bagian selatan Lebak Gede. Yang paling kita kenal saat ini dari perencanaan arsitek pada saat itu adalah Kebun Binatang Bandung.

Selain itu para arsitek pun membuat hasil lainnya seperti membua pemandian, taman bunga dan kolam ikan yang pada akhirnya dikenal sebagai Pemadian Cihampelas.

Pada masa pendudukan Jepang, sempat ada wacana yang menyebutkan bahwa akan dibangun museum di sekitar kawasan tersebu tetapi sampai Jepang tergusur dari Bandung, rencana itu tidak terlaksana.

Pada periode 1950an – 1980an Babakan Siliwangi dipegang oleh pemerintah kota Bandung Di masa itu, pemerintah kota mengubah Lebak gede menjadi kawasan paru-paru kota Bandung. Namun selain itu, muncul pula keinginan dari pemerinah kota untuk menjadikan Lebak Gede sebagai tempat komersialisasi karena lokasinya yang strategis.

Akhirnya di tempat itu pun dibangunlah objek wisata, restoran, sanggar kesenian dan lainnya. Lalu nama Lebak Gede berubah nama menjadi Lebak Siliwangi/Babakan Siliwangi.

Pada periode 1990an, di kawasan Babakan Siliwangi terus dilakukan pembangunan, salah satunya adalah pembangunan Sasana Budaya Ganesha atau sekarang lebih dikenal sebagai SABUGA dari perluasan fasilitas Institut Teknologi Bandung. Melaju ke era 2000an, di masa Wali Kota Bandung Aa Tarmana, kawasan ini pun sempat ingin dijadikan sebagai pusat wisata terpadu yang bekerjasama dengan pihak swasta. Di kawasan wisata terpadu ini direncakanan beberapa pembangunan seperti Apartemen, pusat perbelanjaan, pusat seni, dll.

Dari rencana ini sempat terjadi pro dan kontra, beberapa pihak ada yang mendukung pengembangan kawasan Baksil dan ada pula yang ingin mempertahankannya sebagai hutan kota.

Namun pada akhirnya, di tanggal 18 Oktober 2013 Babakan Siliwangi kembali dikelola oleh pemerintah kota Bandung. Sejak saat itu, pemerintah kota Bandung menetapkan Babakan Siliwangi kembali menjadi hutan kota yang bebas diakses oleh seluruh masyarakat.

Dengan banyaknya cerita yang tersimpan dari Babakan Siliwangi, sudah sepantasnya kita pun turut menjaga kelestarian salah satu hutan kota yang menjadi paru-paru kota Bandung ini.

Itulah sedikit cerita dari Babakan Siliwangi sejak dulu hingga sekarang, tetap jaga kelestarian dan kebersihannya ya Wargi Bandung.

Sumber: wikipedia